Berita Batang

Harga Kedelai Kian Naik, Perajin Tempe di Batang Terpaksa Kecilkan Ukuran

Dampak kenaikan harga kedelai yang kian meroket mulai terasa dan dikeluhkan pengrajin tempe di Kabupaten Batang.

Penulis: dina indriani | Editor: m zaenal arifin
TribunPantura.com/Dina Indriani
Perajin Tempe, Prayitno saat memproduksi tempe di rumahnya, Kauman, Batang, Rabu (16/11/2022). 

TRIBUNPANTURA.COM, BATANG - Dampak kenaikan harga kedelai yang kian meroket mulai terasa dan dikeluhkan pengrajin tempe di Kabupaten Batang.

Satu di antaranya, Prayitno, perajin tempe di Kauman itu harus memutar otak agar tidak merugi.

Ia pun terpaksa memperkecil ukuran tempenya yang sebelumnya berukuran lebar 12 centimeter panjang 32 centimeter kini menjadi lebar 12 centimeter lebar 30 centimeter.

"Kalau harganya tetap Rp 7 Ribu perpapan, ukurannya yang saya kecilkan sekitar 2 centimeter," tuturnya, Rabu (16/11/2022).

Baca juga: Seluruh Pekerjaan Perbaikan Jalan Brebes-Tegal Dipastikan Selesai Jelang Nataru

Dikatakannya, harga kedelai di Kabupaten Batang saat ini telah mencapai Rp 14 Ribu perkilogramnya, dari sebelumnya antara Rp 7 Ribu hingga Rp 9 Ribu perkilogramnya.

"Selama 15 tahun saya menjadi perajin tempe kenaikan sangat terasa pada tahun ini, karena kenaikannya terus setiap hari sekitar Rp 100 hingga Rp 200 perkilogramnya, kalau bagi perajin seperti kami ya sangat terasa sekali, hari ini beli kedelai lagi, belum tentu harganya sama, bisa jadi lebih mahal," jelasnya.

Dalam sehari, Prayitno membeli 50 kilogram kedelai yang diolah menjadi 140 hingga 150 papan tempe yang dijual ke sekitaran Batang kota.

Ia bersama perajin tempe tahu lainnya berharap pemerintah bisa menurunka harga kedelai dan bisa kembali normal.

Baca juga: Gubernur Ganjar Imbau Warga di Wilayah Pegunungan Jateng Harus Waspada Longsor

“Kami minta pemerintah tidak usah ngasih subsidi, tapi ditentukan saja, patokan harga per kilogramnya, misalnya Rp 9 Ribu atau Rp 10 Ribu perkilogramnya,” harapnya.

Prayitno mengakui kenaikan harga kedelai berpengaruh pada konsumen yang sedikit berkurang.

“Minat konsumen sementara ini mulai naik karena mungkin sudah memahami dari berita di televisi karena harga kedelai naik, tadinya konsumen mengurangi permintaan dari yang tadinya misal biasa 5 papan jadi  4 papan," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Pantura
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved