Berita Slawi
Warga di Tegal Ini Lakukan Gerakan Sedekah Sampah, Hasilnya untuk Anak Yatim dan Kegiatan Sosial
Banyak cara yang bisa dilakukan untuk membantu sesama atau orang yang membutuhkan, contohnya seperti warga
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: muh radlis
TRIBUNPANTURA.COM, SLAWI - Banyak cara yang bisa dilakukan untuk membantu sesama atau orang yang membutuhkan, contohnya seperti warga desa di wilayah Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah melakukan gerakan sedekah sampah kemudian hasilnya untuk kegiatan sosial.
Ketua Fatayat Desa Tuwel, Maya Kholidah, menjelaskan kegiatan sedekah sampah awalnya diinisiasi pimpinan anak cabang (PAC) Bojong.
Kemudian karena bertujuan baik, sekaligus membersihkan lingkungan dari sampah, maka gerakan ini ditindaklanjuti oleh sebagian desa yang ada di Kecamatan Bojong.
Dikatakan, sekali narik (mengambil) sampah dari rumah warga atau lingkungan, bisa mengumpulkan sekitar empat mobil pickup (bak terbuka) dan semuanya sampah anorganik.
Adapun penarikan sampah dilakukan beberapa bulan sekali dalam setahun.
"Alih-alih menerima uang hasil sedekah sampah untuk diri sendiri, warga lebih memilih hasilnya untuk disedekahkan ketimbang dikantongi," tutur Maya, pada Tribunjateng.com, Senin (28/11/2022).
Untuk alur pengumpulan dan sedekah sampah, menurut Maya awalnya warga mengumpulkan sampah anorganik di rumah masing-masing.Â
Setelah sudah banyak, nantinya diambil dan langsung dijual ke pengepul.
Meskipun lebih menguntungkan jika sampah dipilah sendiri, tapi karena jumlahnya banyak sehingga membutuhkan waktu dan tempat, akhirnya dijual ke pengepul dalam kondisi tercampur.
"Hasil penjualannya dikumpulkan untuk kegiatan sosial seperti untuk anak yatim.
Sebagian juga disisihkan untuk kegiatan sosial lainnya," jelas Maya.
Selain datang sendiri ke pengepul, lanjut Maya, ia dan rekan yang lain juga datang langsung ke rumah warga seperti pada Minggu (27/11/2022) kemarin, di Desa Tuwel dan Desa Danasari untuk mengambil sampah.Â
Bahkan pengepul juga ikut langsung dan sampah juga ditimbang di tempat, kemudian dijual.
Jika sudah terkumpul semua, atau akumulasi dari rumah-rumah warga, uang hasil penjualan baru akan diserahkan ke anak yatim, atau saat ada kegiatan sosial, kegiatan agama, dan lain-lain.Â
"Awalnya kami berharap dengan gerakan sedekah sampah ini bisa mengurangi permasalahan sampah.
Gerakan ini awalnya juga mau dibuat seperti bank sampah supaya bisa menyeluruh.
Tapi seiring berjalannya waktu, ternyata warga inisiatif hasilnya untuk digunakan membantu anak yatim atau kegiatan sosial lainnya yang lebih bermanfaat," tutupnya.
LIPSUS : Mulyanto Ingin Masa Jabatan Kepala Desa Kembali Seperti Dulu |
![]() |
---|
Satlantas Polres Tegal Pasang Banner Imbauan Tertib Berlalu Lintas, Ini Tujuannya |
![]() |
---|
Kapolres Tegal Ingatkan Penggunaan Platform Media Digital Jelang Tahun Politik |
![]() |
---|
LIPSUS : Ini Tanggapan Kepala Dispermasdes Kabupaten Tegal Soal Tuntutan Kades Menjabat 9 Tahun |
![]() |
---|
LIPSUS : Pilkades Serentak 2023 Kabupaten Tegal Digelar di 49 Desa, Ini Daftar dan Anggarannya |
![]() |
---|