Berita Pekalongan
Banjir Masih Merendam 16 Desa di Empat Kecamatan di Pekalongan, 157 Warga Masih Mengungsi
Saat ini jumlah pengungsi banjir di Kabupaten Pekalongan ada 157 jiwa tersebar di tiga titik pengungsian.
Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: m zaenal arifin
TRIBUNPANTURA.COM, KAJEN - Hujan dengan intensitas tinggi pada Sabtu (31/12/2022) pagi sekitar pukul 04.00 WIB, membuat banjir di 16 desa yang berada di empat wilayah di antaranya, Kecamatan Wonokerto, Kecamatan Siwalan, Kecamatan Buaran, Kecamatan Tirto.
Berdasarkan data BPBD Kabupaten Pekalongan, banjir merendam 16 desa di empat kecamatan yang ada di Kota Santri. Lalu ketinggian air sendiri rata-rata bervariasi dari 20 cm hingga 100 cm.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pekalongan Budi Rahardjo, melakukan upaya penanganan yang dilakukan BPBD yaitu melakukan assesmen dan pendataan.
Lalu, menyiapkan bantuan karung untuk desa yang membutuhkan dan bantuan logistik.
"Kami juga melakukan koordinasi dengan desa, kecamatan, relawan, dan instansi terkait serta menyiapkan tim evakuasi apabila dibutuhkan," imbuhnya.
Minggu (1/1/2023) siang di Desa Pacar, Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan untuk ketinggian air mencapai 60 centimeter hingga 1 meter orang, membuat 899 jiwa pun harus mengungsi.
Bupati Pekalongan Fadia Arafiq langsung meninjau langsung lokasi banjir di Desa Pacar, dapur umum, dan lokasi pengungsian di Masjid Al Huda Dupantex Tirto.
"Setiap tahun memang Kabupaten Pekalongan langganan banjir. Apalagi Pekalongan PR rob nya masih tinggi," katanya.
Pihaknya sudah merencanakan menambah dan memperbesar pompa banjir di Kecamatan Tirto.
"Itu yang akan kami lakukan tahun ini. Memang anggarannya butuh besar. Karena, itu kalau cuma dari kami mungkin sulit, harus melibatkan dari pusat maupun provinsi," imbuhnya.
Kemudian, saat ini sudah ada ratusan jiwa yang mengungsi akibat banjir. Pihaknya meminta kepada BPBD, Dinsos, dan Dinkes untuk selalu standby di tempat pengungsian.
"Pemkab Pekalongan akan mem-backup pengungsi dan akan kami perhatikan."
"Saya juga memohon, apabila masih ada warga yang memilih bertahan di rumah dengan alasan sudah biasa dengan banjir, silahkan. Tapi kalau ada lansia atau balita, tentu kami harus paksa mengungsi karena demi kesehatan mereka juga," imbuhnya.
Fadia menambahkan, ratusan pengungsi ini tersebar di dua kecamatan yaitu Kecamatan Tirto dan Kecamatan Siwalan.
Melihat hal itu, Dinsos Kabupaten Pekalongan langsung mendirikan dapur umum untuk korban banjir. Dapur umum ini didirikan di rumah singgah Wiradesa.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.