Berita Pekalongan

Banjir Masih Merendam 16 Desa di Empat Kecamatan di Pekalongan, 157 Warga Masih Mengungsi

Saat ini jumlah pengungsi banjir di Kabupaten Pekalongan ada 157 jiwa tersebar di tiga titik pengungsian.

Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: m zaenal arifin
Dokumentasi
Bupati Pekalongan Fadia Arafiq saat tinjau banjir di Desa Jeruksari, Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan. 

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Pekalongan Yudhi Himawan mengatakan, bahwa pihaknya sudah menerjunkan puluhan tim dari Tagana membuka posko dapur umum untuk korban bencana banjir.

"Dapur umum mulai dibuka sejak kemarin, di rumah singgah Wiradesa. Tim terdiri dari dinsos dan Tagana," kata Kepala Dinas Sosial Kabupaten Pekalongan Yudhi Himawan, Senin (2/1/2022).

Pihaknya mengungkapkan, dapur umum itu untuk melayani kebutuhan konsumsi masyarakat korban bencana dan kebutuhan konsumsi para relawan, serta personil lapangan yang bertugas menangani proses penanganan bencana.

"Kami juga memberikan bantuan selimut dan alas tempat tidur untuk para pengungsi," ungkapnya.

Pihaknya menambahkan, kebutuhan konsumsi diberikan ke pengungsi selama tiga kali, untuk lauknya bervariasi, ada mie sama telur dadar, capcay sama tempe goreng, dan sayur taoge, telur dadar, serta tempe.

"Sekali masak, maksimal kami 1.000 porsi," tambahnya.

Melihat masih adanya pengungsi banjir, Pemkab Pekalongan menetapkan status tanggap darurat selama satu minggu.

Hal itu dikatakan Sekda Kabupaten Pekalongan M Yulian Akbar, Senin (9/1/2023).

"Status tanggap darurat itu sudah dilakukan mulai tanggal 1-7 Januari, untuk saat ini kita masih evaluasi lagi," kata Sekda Kabupaten Pekalongan Akbar.

Kemudian, dalam rakor bersama Gubernur Jawa Tengah bersama Kepala BNPB dan BMKG terkait dengan perkiraan cuaca dua Minggu ke depan. Masyarakat harus mewaspadai adanya fenomena full moon.

"Kita harus mewaspadai tentu saja, ada fenomena full moon. Jadi naiknya air pasang rob, sementara di satu sisi intensitas hujan tinggi. Ini yang sedang kami persiapkan untuk mengantisipasi kejadian nanti."

"Kami sudah minta BPBD untuk selalu koordinasi, update terkait dengan informasi cuaca BMKG. Sehingga nanti masyarakat, terutama yang di daerah pesisir, bisa bersiap-siap. Ketika ada early warning system'. Ini yang sedang kami persiapkan untuk tanggap darurat," imbuhnya.

Kemudian, saat disinggung mengenai soal banjir yang terjadi baru-baru ini di wilayah Kajen, pihaknya menjelaskan banjir tersebut merupakan dampak hujan dengan intensitas tinggi.

"Kami sudah melakukan rakor kemarin dengan dinas teknis terkait dengan penanganan tidak hanya bencana, tapi secara teknisnya juga kami siapkan."

"Karena memang ini terjadi meskipun intensitasnya ini kan tidak terlalu lama, cepat surut, tapi tetap kami jadikan catatan. Kita akan segera perbaiki drainase di Kota Kajen. Ini kita sudah koordinasikan dengan PU untuk segera diperbaiki," ungkapnya.

Sumber: Tribun Pantura
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved