Berita Jateng
Pemprov Jateng Buka Program Magang ke Jepang, Ini Cara dan Waktu Pendaftarannya
Program ini bertujuan untuk memfasilitasi masyarakat untuk memperbaiki ekonomi keluarganya.
Penulis: hermawan Endra | Editor: m zaenal arifin
TRIBUNPANTURA.COM, SEMARANG - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) melalui Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) membuka program magang ke Jepang untuk tahun 2023.
Program ini diharapkan bisa menbantu mengentaskan masalah kemiskinan di Jateng.
Kepala Bidang Pelatihan dan Produktivitas Disnakertrans Jateng, Masduqi mengatakan bahwa program magang ke Jepang pada tahun 2023 ini telah dibuka sejak 13 Februari hingga 2 Juni.
Program ini bertujuan untuk memfasilitasi masyarakat untuk memperbaiki ekonomi keluarganya.
"Tentu ini merupakan salah satu upaya dari Pemprov menangani kemiskinan di wilayah kita, karena melalui magang jepang ini mereka yang ikut kembali dengan membawa beberapa manfaat," ungkapnya, Jumat (24/2/2023).
Ia berujar, banyak dari peserta program magang Jepang kini menjadi pengusaha di kampung halamannya.
Banyak alumni yang sukses menjadi pengusaha dan membentuk salah satu organisasi, yaitu Ikatan Pengusaha Keshusei Indonesia (IKAPEKSI).
"Salah satu manfaatnya membawa uang saku untuk modal mendirikan usaha dengan nominal sebesar Rp 70 juta di luar gaji mereka selama magang di sana tiga tahun," jelas Masduqi.
Ia melanjutkan, untuk keperluan mendaftar hingga pelatihan para peserta harus menyiapkan biaya secara mandiri. Namun ketika sudah berada di Jepang biaya akan ditaggung oleh IM secara keseuruhan.
"Kemarin saya sempat mengikuti roadshow bersama IM paling tidak peserta harus menyiapkan Rp 15 juta untuk proses seleksi hingga nanti selesai. Kalau sudah sampai di Jakarta dan berangkat ke Jepang biaya akan di tanggung oleh IM," katanya.
Masduqi melanjutkan, sebelum diberangkatkan, para peserta sudah dipersiapkan mulai dari fisik hingga mental.
Terlebih melalui seleksi ketat dengan sisitem gugur, hal ini dapat dipastikan peserta magang merupakan orang-orang yang siap untuk bekerja keras di Jepang.
"Kita bekerjasama dengan International Manpower (IM) dengan seleksi yang cukup ketat dengan sistem gugur, sehingga benar-benar dididik untuk kuat mental dan fisiknya selama tiga tahun mengikuti magang jepang ini," jelasnya.
Lebih lanjut, Masduqi menyebut bahwa dalam program magang Jepang ini nantinya para peserta banyak yang bekerja di bidang manufaktur. Mulai dari sektor bisnis, pabrik hingga pertanian.
Ia mengaku sejauh ini peserta yang mendaftar magang ke Jepang dari Indonesia masih terbilang sedikit. Pasalnya tahapan seleksi dengan sistem gugur menyebabkan para peserta gagal pada tahapan fisik.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.