Berita Demak
Jadi Mitra Bukalapak, Tia Pedagang Kelontong Asal Demak Ini Beromzet Rp 15 Juta Per Hari
Wanita asal Kabupaten Demak, Siti Asiyah atau yang akrab disapa Tia, sukses berwirausaha dengan menjual kebutuhan pokok di desanya.
Penulis: faisal affan | Editor: m zaenal arifin
TRIBUNPANTURA.COM, SEMARANG - Wanita asal Kabupaten Demak, Siti Asiyah atau yang akrab disapa Tia, sukses berwirausaha dengan menjual kebutuhan pokok di desanya.
Bahkan kini dirinya sudah memiliki empat bidang tanah yang dibeli dari hasil berjualan sembako dan layanan pembayaran digital.
Tia merupakan salah satu anggota komunitas Juwara yang dibentuk oleh Mitra Bukalapak. Sebelum bergabung dengan Mitra Bukalapak pada 2018, Tia hanyalah pedagang warung kelontong yang menjual susu dan pulsa.
"Saya bergabung dengan Mitra Bukalapak 2018. Awalnya pelanggan itu-itu saja. Belum bisa melayani pembayaran token listrik, pdam, BPJS, dan lainnya. Tapi sekarang sudah bisa. 2019 saya gabung dengan komunitas Juwara," ujarnya, Rabu (8/3/2023).
Sebelum fokus menjadi pedagang warung kelontong, pada 2012 Tia memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya.
Ia lantas fokus mengelola warung kelontong yang tidak seberapa sembari mengasuh anak yang masih kecil.
"Pertama kali gabung Mitra Bukalapak hanya beromzet Rp 250 ribu per hari. Sekarang sudah bisa mencapai Rp 15 jutaan. Belum lama ini gantian suami yang resign dari pekerjaannya untuk bantu saya mengurusi warung kelontong," tuturnya.
Tia merupakan pengusaha yang mau belajar dan memberikan yang terbaik untuk pelanggannya. Apapun yang diminta pelanggan, sebisa mungkin disediakan di tokonya yang ada di Bandungrejo, Mranggen, Demak ini.
"Selain menyediakan kebutuhan secara lengkap. Saya juga belajar promosi, pelayanan, penataan produk, dan sebagainya dari komunitas Juwara. Termasuk belajar dengan mitra lain," pungkasnya.
Di lain pihak, Becquini Akbar, VP Mitra Operations & Commerce Mitra Bukalapak, mengatakan Tia dan Mitra Bukalapak yang lain diajak untuk bertemu di ajang Spesial Kumpul Juwara di Semarang.
SKJ merupakan kegiatan edukasi untuk Juwara, komunitas warung terbesar di Indonesia milik Mitra Bukalapak.
Setelah sukses menggelar acara serupa di Karawang dan Bekasi pada bulan Februari, SKJ di Semarang dihadiri oleh ratusan agen individual, pemilik warung, dan kios pulsa di Semarang serta beberapa wilayah lain di Jawa Tengah.
"Sebagai motor penggerak perekonomian, keberadaan industri UMKM di Indonesia cukup rentan, apalagi mengingat sebagian besar pengelolaannya bergantung pada akses modal yang terbatas," kata Becquini.
Selain itu bisnis lokal juga harus bersaing dengan retail modern untuk menjangkau pelanggan yang sensitif terhadap perbedaan harga, sedangkan pemilik usahanya belum memiliki kemampuan mumpuni terkait pemasaran digital.
"Tantangan tersebut kemudian dijawab Mitra Bukalapak lewat program edukasi dan komunitas yang mengangkat berbagai topik yang dibutuhkan oleh pemilik warung, termasuk branding dan komunikasi pelanggan," tambahnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.