Pj Bupati Lani Kukuhkan Pengurus IAI Batang, Minta Ada Perluasan Apotek Hingga Pelosok

TRIBUNPANTURA.COM, BATANG - Pengurus Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Batang periode 2022-2026 dikukuhkan dan disaksikan langsung oleh Pj Bupati Batang, Lani Dwi Rejeki di Hotel Sendangsari, Kamis (16/3/2023).

Dalam kesempatan itu, Pj Bupati Batang Lani mengatakan Pemkab Batang mendukung penuh untuk dapat saling bersinergi dan bekerjasama dalam penguatan apoteker.

Lani pun meminta keberadaan apotek bisa meluas hingga pelosok desa di Batang.

“Saya minta ke depan jangan hanya ada apotek di Kecamatan Batang, ada perluasan di kecamatan lain seperti Bawang dan Tersono yang letaknya jauh dari pusat kota Batang,” tutur Lani.

Untuk mendukung perluasan itu, lanjut Lani, diperlukan para apoteker untuk melakukan kajian, penelitian dan upaya-upaya agar produk-produk pertanian dapat diolah menjadi obat-obatan agar berkembangnya sumber daya manusia di bidang apoteker.

“Jadi masyarakat yang membutuhkan pelayanan obat-obatan bisa dipermudah jika jangkauan para apoteker ini meluas hingga 15 Kecamatan yang ada di Kabupaten Batang,” tandasnya.

Ketua IAI Batang Nurruzaman mengatakan pengukuhan pengurus baru IAI Batang berjumlah 25 anggota dengan total anggota IAI Batang berjumlah 125 orang.

“Terpilihnya pengurus baru IAI Batang diharapkan dapat melayani masyarakat dengan maksimal tentang obat-obatan,  supaya bisa membranding apoteker yang selama ini tidak pernah dilirik, karena seringnya tenaga kesehatan yang dilihat hanya dokter saja,” jelasnya.

Dia berharap apoteker di Kabupaten Batang bisa eksis, jika masyarakat ingin mencari obat saja bisa langsung dengan apoteker.

“Misi kami pengurus baru IAI Kabupaten Batang ingin mengedukasi masyarakat peran apoteker di dunia kesehatan semakin diperhitungkan dengan perubahan farmasi berorientasi produk, menuju pada farmasi yang berorientasi keamanan dan kerasionalan obat,” terangnya.

Hal itu bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap apoteker sebagai ujung tombak dari keamanan dan kerasionalan obat.

"Sehingga masyarakat percaya bahwa obat itu aman jika dikonsumsi secara tepat," pungkasnya. (*)