Berita Pekalongan
1 Syawal Kemungkinan Berbeda Antara Muhammadiyah dan NU, Wali Kota Pekalongan Bilang Begini
Berdasarkan hasil perhitungan, penetapan awal puasa ramadan sama. Namun, ada kemungkinan terjadi perbedaan dalam penetapan Idulfitri.
Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: m zaenal arifin
TRIBUNPANTURA.COM, PEKALONGAN - Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan PBNU sebelumnya telah mengumumkan tanggal awal puasa Ramadan dan Hari Raya Idulfitri pada tahun ini berdasarkan hasil hisab hakiki wujudul hilal.
Berdasarkan hasil perhitungan itu, penetapan awal puasa ramadan sama. Namun, ada kemungkinan terjadi perbedaan dalam penetapan Idulfitri.
Menindaklanjuti adanya kemungkinan penetapan hari lebaran Idulfitri atau 1 Syawal 1444 H yang berbeda antara Muhammadiyah dan NU, Wali Kota Pekalongan, Achmad Afzan Arslan Djunaid meminta kepada segenap masyarakat bisa tetap saling toleransi dan menjaga kondusivitas di tengah perbedaan tersebut.
"Kemungkinan ada dua lebaran Idulfitri di tahun ini. Namun, perbedaan tersebut bukanlah hal baru bagi Kota Pekalongan."
"Seperti tahun-tahun sebelumnya, semua bisa tetap kondusif dan saling bertoleransi, di mana masyarakat yang merayakan lebaran duluan menghormati masyarakat yang lebaran di hari berikutnya," kata Achmad Afzan Arslan, Senin (10/4/2023).
Pihaknya berharap, potensi dua lebaran yang berbeda ini tidak mengganggu momentum lebaran Idulfitri.
"Dan di tahun ini bisa lebih toleransi dan saling hormat-menghormati," imbuhnya.
Aaf panggilan akrabnya menambahkan, terkait balon udara liar sudah diminimalisir dengan mengadakan Pekalongan Balloon Festival 29 April 2023 mendatang di Stadion Hoegeng.
"Namun, masih ada protes dari supporter Persip dan kami akan lakukan diskusi bersama untuk penyelesaiannya," tambahnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.