Iduladha 2023
Ini Prakiraan Hari Raya Iduladha Berdasarkan Pantauan Tim Rukyatul Hilal Kemenag Jateng
Tim rukyatul Hilal Kanwil Kemenag Jateng menyatakan, hilal awal bulan Zulhijjah dari pengamatan di Planetarium UIN Walisongo Semarang belum terlihat.
Penulis: Agus Salim Irsyadullah | Editor: m zaenal arifin
TRIBUN-PANTURA.COM, SEMARANG - Tim rukyatul Hilal Kanwil Kemenag Jateng menyatakan, hilal awal bulan Zulhijjah dari pengamatan di Planetarium UIN Walisongo Semarang belum terlihat.
Hal itu diketahui setelah ketinggian hilal baru mencapai setengah derajat.
"Pantauan hilal di UIN Walisongo terus terang merupakan pembuktian bahwa hilal belum terpenuhi. Ketinggian masih setengah derajat," kata Slamet Hambali, Anggota tim hisab rukyat Kemenag RI seusai pengamatan, Minggu (18/6/2023) petang.
Ia mengatakan, kriteria hilal bisa terlihat yakni minimal 3 derajat dengan elongasi 6,4.
"Hal ini sesuai kriteria yang disepakati MABIMS yakni, minimal kesaksian yang bisa diterima untuk penetapan awal hijriyah tinggi 3 derajat elongasi 6,4," terangnya.
Slamet Hambali menambahkan, konjungsi terjadi sebelum matahari terbenam.
Hal itu membuat hilal belum terlihat pada pengamatan hari ini.
"Sedangkan waktu terbenam matahari itu, bulan tidak mendahului terbenam. Itu terjadi hari ini." jelasnya.
Bahkan, ia menyebut secanggih apapun alat yang digunakan untuk pengamatan belum bisa melihat rukyatul hilal.
"Dalam kondisi cerah pun, hilal juga belum bisa terlihat. Kriteria nya belum mungkin. Dengan peralatan secanggih apapun hilal belum terlihat," tegas Slamet.
Pihaknya memprediksi, awal bulan Zulhijjah jatuh pada Selasa (20/6/2023).
Sehingga, hari raya Iduladha diprakirakan jatuh pada Kamis (29/6/2023).
"Kalau berdasarkan hilal tidak terlihat hari ini, diprakirakan 1 Zulhijjah jatuh hari selasa bukan senin.
"Iduladha 10 Zulhijjah juga diprakirakan jatuh pada Kamis," ujarnya.
Koordinator Observatorium dan Planetarium UIN Walisongo, Muhammad Ihtirozun Ni'am mengatakan proses rukyatul hilal dimulai pukul 17:32 WIB.
Akan tetapi, proses rukyatul hilal sempat terhalang mendung.
Berdasarkan pantauan, mendung mulai terlihat pukul 16:30 WIB hingga proses rukyatul hilal.
Adapun proses rukyatul hilal dilakukan selama 5 menit
"Kita lakukan pengamatan pukul 17:32 WIB. Sebenarnya 2 menit sudah cukup, karena hilal sudah di bawah ufuk.
"Tapi untuk memastikan, kita lakukan pengamatan sampai 5 menit," kata dia di lokasi pengamatan.
Ia menambahkan, proses pengamatan hilal kali ini tidak membutuhkan waktu lama.
Sebab, ketinggian hilal masih rendah.
"Ketinggian hilal kurang setengah derajat. Tinggi hilal masih rendah, sehingga durasi waktu pengamatan tidak lama," sambungnya.
Dari hasil pengamatan hilal di Planetarium UIN Walisongo, nantinya akan diinformasikan ke Kementerian Agama RI untuk dilaporkan dalam sidang Isbat.
Tim pemantauan hilal melibatkan sejumlah unsur seperti tim rukyatul hilal UIN Walisongo, Pengadilan Tinggi Agama Semarang, Kementerian Agama Jateng dan organisasi islam lainnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.