Berita Pekalongan

Bappenas Kunjungi Wilayah Terdampak Rob di Pekalongan, Siapkan Penanganan Jangka Panjang

Bappenas RI bersama Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Kota dan Pemkab Pekalongan meninjau tindaklanjut proyek penanganan banjir dan rob.

Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: m zaenal arifin
Istimewa
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) RI bersama Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Kota dan Pemkab Pekalongan meninjau tindaklanjut proyek penanganan banjir dan rob di Kota Pekalongan. 

TRIBUN-PANTURA.COM, PEKALONGAN - Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) RI bersama Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Kota dan Pemkab Pekalongan meninjau tindaklanjut proyek penanganan banjir dan rob di Kota Pekalongan.

Tinjauan dilakukan di Tanggul Raksasa yang berada di wilayah Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan.

Selain berkunjung ke Tanggul Raksasa, rombongan juga menaiki perahu di Pusat Informasi Mangrove (PIM) Kota Pekalongan sembari mengecek tanggul laut yang sempat jebol beberapa waktu lalu.

Kedatangan mereka untuk, melihat sejauh mana dampak banjir dan rob yang kerap terjadi di Kabupaten dan Kota Pekalongan, serta membahas penanganan jangka menengah maupun panjang untuk meminimalisir dampak bencana yang ditimbulkan.

Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Kementerian PPN/Bappenas, Ervan Maksum menyampaikan, tujuannya datang ke Kota Pekalongan tersebut yakni menindaklanjuti laporan Walikota Pekalongan terkait permasalahan rob.

"Jadi kami dari Deputi Sarana dan Prasarana Bappenas, melihat kondisi rob secara langsung di Kota Pekalongan, ternyata cukup dahsyat, garis pantainya juga sudah menjorok lebih dari 100 meter ke permukiman," kata Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Kementerian PPN/Bappenas, Ervan Maksum saat rilis yang diterima, Rabu (28/6/2023).

Menurutnya, dari tinjauan ini akan menjadi acuan untuk menentukan tindakan apa yang harus dilakukan oleh Bappenas dan mencari solusi bersama dalam penanganan banjir dan rob yang terjadi di Kota dan Kabupaten Pekalongan.

"Tadi juga kita bahas langkah solusi untuk jangka pendek, menengah maupun jangka panjang, dan masyarakat tetap terlindungi dari program penanganan ini."

"Namun, untuk saat ini kita fokuskan pada Kali Bremi dan Meduri, kemudian tanggul laut akan kita lanjutkan karena sejak diresmikan tahun 2019, tetapi tahun 2023 ini kondisi airnya sudah melimpas," ujarnya.

Ervan menilai, untuk kondisi penurunan muka tanah (land subsidence) di Pekalongan juga cepat sekali, sehingga perlu diantisipasi dan dipikirkan bersama penanganannya baik dari Pemerintah pusat, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, dan Pemerintah Daerah setempat.

Sebab, bagaimanapun land subsidence ini salah satu penyebabnya adalah pengambilan air tanah. 

"Kita akan menyediakan air baku untuk air minum. Untuk jangka panjang, kita akan lakukan dengan kolaborasi bersama Program Kemitraan negara donor Japan International Cooperation Agency (JICA) dengan sasarannya Pelabuhan Onshore. Lalu, untuk pantai ini sifatnya lebih ke permanent solution."

"Kalau jangka menengah meneruskan tanggul raksasa, sementara jangka pendek tanggul laut sampai Pabean kita teruskan," tambahnya.

Sementara itu, Wali Kota Pekalongan, Achmad Afzan Arslan Djunaid, menambahkan bahwa, kedatangan tim Bappenas dan Pemerintah Provinsi tersebut merupakan hasil dari komunikasi antara Pemkot Pekalongan dengan Wakil Ketua MPR dan Bappenas RI.

"Alhamdulillah beliau fast respon, dan langsung menyempatkan datang kesini untuk melihat situasi dan kondisi di Kota Pekalongan. Kemudian, rencana akan segera dirapatkan terkait pendanaan dan sebagainya," katanya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Pantura
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved