Iduladha 2023

Warga Desa Tembok Kidul Tegal Sembelih Sapi Pemenang Kontes Nasional Seberat Lebih dari 1,4 Ton

Menjadi tradisi yang sudah dilakukan sejak beberapa tahun lalu, warga Desa Tembok Kidul, Kecamatan Adiwerna

Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: muh radlis
TRIBUNPANTURA/Desta Leila Kartika
Warga Desa Tembok Kidul, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal, sedang membersihkan dan mengiris daging kurban untuk kemudian dibagikan ke warga pada momen Idul Adha 1444 Hijriah. Berlokasi di area Masjid Jami Al-Haq desa setempat, Kamis (29/6/2023). 

TRIBUNPANTURA.COM, SLAWI - Menjadi tradisi yang sudah dilakukan sejak beberapa tahun lalu, warga Desa Tembok Kidul, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal pada Idul Adha 1444 Hijriah/2023 melaksanakan kurban namun dengan ukuran sapi tidak biasa yakni seberat lebih dari 1,4 ton, dan diklaim yang terbesar di Indonesia pada pelaksanaan kurban tahun ini. 


Adapun sapi yang memiliki berat lebih dari 1,4 ton tersebut bernama Cipluk berasal dari Bandung Jawa Barat. 


Sapi bernama Cipluk ini, menjadi juara pertama sapi terbesar di kontes Sapi Nasional Asosiasi Peternak dan Pengemuk Sapi Indonesia (APPSI) Bupati Cup Karawang awal tahun 2023 lalu. 


Hebatnya panitia kurban Masjid Jami Al-Haq Desa Tembok Kidul, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal, berhasil membeli dua sapi yang meraih juara satu dan tiga dari kontes tersebut. 


Sapi juara pertama dengan berat 1,4 ton lebih bernama Cipluk, sedangkan juara tiga dengan berat sekitar 1,3 ton bernama Raden Ronggo. 


Kedua sapi itu dijadikan hewan kurban dan disembelih di Masjid Jami Al-Haq Desa Tembok Kidul, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal, Kamis (29/6/2023). 


Informasi tersebut disampaikan salah satu panitia Peringatan Idul Adha Masjid Jami Al-Haq Desa Tembok Kidul, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal, Ova, saat ditemui Tribunjateng.com. 


"Total kami menyembelih sembilan sapi dan enam kambing pada momen Idul Adha tahun ini.

Sedangkan dari jumlah tersebut, dua di antaranya merupakan sapi pemenang kontes nasional.

Sapi bernama Cipluk yang meraih juara pertama dengan berat lebih dari 1,4 ton harganya sekitar Rp 300 jutaan.

Sedangkan sapi Raden Ronggo yang mendapat juara tiga dengan berat sekitar 1,3 ton harganya Rp 270 jutaan," ungkap Ova, pada Tribunjateng.com. 


Alasan setiap momen kurban kenapa lebih memilih sapi pemenang kontes, dijelaskan Ova karena melihat berat sapi lebih dari 1 ton maka sudah pasti daging yang dihasilkan lebih banyak. 


Selain itu, sudah menjadi tradisi warga Desa Tembok Kidul setiap kurban membeli sapi kualitas unggul atau terbaik. 


Menurut informasi yang diperoleh Ova, Sapi Cipluk sempat ditawar oleh Sultan Andara yakni Raffi Ahmad. 


Tetapi untuk kebenarannya apakah memang fakta atau tidak, pihak panitia tidak mengetahui secara pasti. 


Namun sesuai informasi yang disampaikan pemilik sapi Cipluk menyampaikan demikian. 
 
"Jadi di desa kami ini tabungan untuk membeli hewan kurban nya berjalan atau terlaksana dengan baik.

Tahun ini tabungan untuk kurban mencapai angka kurang lebih Rp 600 jutaan, dan jumlah tersebut dalam kurun waktu satu tahun.

Warganya sendiri dari 78 kartu keluarga (KK), RT 17/RW 03, Desa Tembok Kidul, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal," jelasnya. 


Sementara itu, panitia peringatan Idul Adha Masjid Jami Al-Haq Desa Tembok Kidul, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal, Much Ircham menambahkan, nantinya daging kurban dibagikan ke warga di sekitar masjid yang belum mampu berkurban tahun ini. 


Selain itu, juga dibagikan ke orang-orang atau warga dari wilayah luar desa yang meminta langsung. 


Kemudian dibagikan juga ke karyawan konfeksi yang jumlahnya sekitar 600-700 orang hanya dari satu RT saja. 


Jika ditotal secara keseluruhan jumlah daging kurban yang dibagikan sekitar 2 ribu bungkus plastik. 


"Kurang lebih yang kami bagikan ada 2 ribu bungkus plastik berisi daging sapi dan kambing kurban.

Dengan masing-masing memiliki berat 1 kilogram sampai 3 kilogram per bungkusnya," kata Ircham. 


Sistem pembagiannya sendiri, menurut Ircham tidak menggunakan kupon tetapi siapa yang datang langsung maka akan  diberi satu kantong berisi daging. 


Tetapi untuk warga di sekitar Masjid Jami Al-Haq, nantinya dari panitia yang akan membagikan langsung dengan cara door to door atau mendatangi satu per satu rumah warga. 


"Di kami tidak pernah menggunakan sistem kupon, melainkan jika ada yang datang langsung ke sini ya kami berikan.

Sedangkan untuk warga sekitar masjid, nanti dari panitia yang akan mengantar ke rumah masing-masing," pungkasnya.

Sumber: Tribun Pantura
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved