Berita Pekalongan

Ikuti Khitanan Massal Baznas Kabupaten Pekalongan, Savil Langsung Bisa Lari dan Loncat-loncat

100 anak kurang mampu di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah mengikuti khitanan massal yang diselenggarakan oleh Baznas Kabupaten Pekalongan.

Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: m zaenal arifin
Tribun-Pantura.com/Indra Dwi Purnomo
Wakil Ketua Baznas Kabupaten Pekalongan saat mengecek peserta khitanan massal di GPU Kajen Pekalongan. 

TRIBUN-PANTURA.COM, KAJEN - Sebanyak 100 anak kurang mampu di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah mengikuti khitanan massal yang diselenggarakan oleh Baznas Kabupaten Pekalongan, di gedung pertemuan umum (GPU) Kajen, Selasa (4/7/2023).

"Sunatan massal ini merupakan kegiatan rutin tahunan yang diselenggarakan oleh Baznas Kabupaten Pekalongan," kata Wakil Ketua Baznas Kabupaten Pekalongan, Machrus.

Menurutnya peserta khitanan massal yang digelar oleh Baznas Kabupaten Pekalongan tahun ini meningkat, dibandingkan tahun 2022.

"Tahun lalu, peserta khitanan massal tidak mencapai 100 orang. Alhamdulillah, tahun ini peserta yang akan dikhitan meningkat dan kita berusaha untuk setiap tahun pesertanya meningkat," ujarnya.

Kriteria yang disunat massal ini, merupakan anak dari keluarga yang tidak mampu dan sunatan massal ini gratis.

"Setiap anak mendapat paket berupa sarung, baju koko, tas, uang saku serta suvenir," imbuhnya.

Untuk menambah kenyamanan anak-anak, panitia menyediakan sejumlah acara dan hiburan.

Dikatakannya, dengan khitan massal masyarakat mendapatkan manfaat, di antaranya yakni bermanfaat untuk mendidik anak-anak agar berperilaku hidup bersih dan sehat.

"Kami bekerja sama dengan tim petugas khitan profesional. Sehingga acara berjalan dengan lancar, aman, cepat sembuh, sehat, dan segera kembali beraktifitas seperti sediakala anaknya," ucapnya.

Savil (9) warga Desa Kalipancur, Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan mengaku senang sudah disunat.

Kemudian, ia juga sudah ingin disunat.

"Alhamdulillah tidak takut, cuma tadi sakit dan nangis sedikit," katanya.

Ia juga menceritakan kalau habis disunat langsung bisa lari-lari dan loncat-loncat.

"Terus dapat sarung, peci, baju koko, dan uang saku," imbuhnya.

Sementara itu, dr Imam Prasetyo tim medis sunat massal Baznas Kabupaten Pekalongan mengatakan, pelaksanaan sunat sendiri menggunakan metode ring atau cincin, di mana hasilnya sangat rapi.

Selain itu, setelah dikhitan anak anak bisa langsung untuk beraktifitas seperti berjalan, bahkan berlari tanpa merasakan sakit.

''Sekitar tujuh hingga 10 hari setelah dikhitan, mereka diperkirakan sudah sembuh,'' katanya. (*)

Sumber: Tribun Pantura
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved