Berita Batang

PT BPI Ajak Nelayan dan Masyarakat Lindungi Hiu Paus di Perairan Batang

PT Bhimasena Power Indonesia bersama perwakilan nelayan menggelar Diskusi dan seminar dengan mengangkat isu kritis perlindungan hiu paus.

Penulis: dina indriani | Editor: m zaenal arifin
TRIBUNJATENG/Pingky Setiyo
Ilustrasi perairan Batang 

TRIBUN-PANTURA.COM, BATANG - PT Bhimasena Power Indonesia bersama perwakilan nelayan menggelar Diskusi dan seminar dengan mengangkat isu kritis perlindungan hiu paus.

Seperti diketahui hiu paus atau Rhincodon typus, merupkan spesies laut yang mendapatkan status perlindungan.

Selain nelayan, acara ini juga dihadiri oleh para ahli dan praktisi lingkungan serta pemerhati kelautan yang ingin lebih mendalami tentang langkah-langkah perlindungan yang telah diambil.

Selain itu juga dihadiri perwakilan nelayan yang beroperasi di wilayah perairan Batang.

Baca juga: Segera Disidangkan, Berkas Dakwaan Kasus Korupsi Pelabuhan Batang Dilimpahkan ke Pengadilan Tipikor

BPI mengambil langkah progresif dengan menggelar diskusi dan seminar yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang perlindungan hewan yang dilindungi di kalangan komunitas nelayan. 

"Kami ingin menciptakan kesadaran dan edukasi tentang pentingnya perlindungan hewan yang dilindungi, termasuk di antaranya Hiu Paus, kepada para nelayan."

"Melalui kerjasama dengan berbagai pihak, kami berharap dapat menciptakan lingkungan yang seimbang antara aktivitas perikanan dan keberlanjutan hayati laut," jelas Manajer Hubungan Eksternal BPI, Bagus Dona Doni, Rabu (23/8/2023).

Baca juga: Multi Stakeholder Forum, Upaya PLN Tarik Investor ke Kabupaten Brebes

Di sisi lain, BPI juga menjalin kemitraan dengan Universitas Mataram Lombok untuk melakukan studi terkait keberadaan Hiu Paus di Batang.

Studi ini diharapkan dapat memberikan pemahaman lebih mendalam tentang perilaku dan populasi Hiu Paus di wilayah tersebut.

Sementara Darmawan, dari Lembaga Penelitian Sumberdaya Pesisir dan Lautan (LPSPL) Serang, yang bertugas di wilayah Jawa Tengah berharap melalui kegiatan ini, para nelayan dapat menjadi agen perubahan dalam melindungi hiu paus dan keanekaragaman hayati laut secara keseluruhan.

"Kolaborasi yang erat antara pihak swasta, pemerintah, dan masyarakat sangat penting dalam meraih tujuan ini," ujarnya. 

Baca juga: Polres Tegal Kota Tanam 1.000 Pohon Mangrove di Pantai Pulo Kodok

Dalam kesempatan itu, Darmawan juga turut memberikan wawasan tentang perlindungan hewan laut yang dilindungi.

"Kami percaya bahwa kolaborasi antara pemerintah, perguruan tinggi, dan perusahaan adalah kunci untuk menjaga keberlanjutan hayati laut dan mendukung mata pencaharian nelayan," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Pantura
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved