Berita Tegal
Ini yang Dilakukan Bupati Tegal Pastikan Bantuan Rehab RTLH Tepat Sasaran dan Tak Ada Potongan
Bupati Tegal Umi Azizah meninjau langsung pelaksanaan program rehab rumah tidak layak huni (RTLH) di sejumlah desa di Kecamatan Balapulang.
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: m zaenal arifin
Terlebih, menurut Umi, masih ada sekitar 24 ribu unit RTLH di Kabupaten Tegal yang belum tersentuh program ini.
Sementara jumlah RTLH yang berhasil dipugar sejak tahun 2014, saat Umi menjabat Wakil Bupati Tegal hingga tahun 2023 ini mencapai 11.569 unit.
Pihaknya pun meminta ke depan ada cost sharing dari pemerintah desa untuk menyempurnakan pekerjaan rehab RTLH yang rata-rata masih menyisakan pekerjaan lantai, kamar mandi dan WC, dapur, plafon hingga plesteran dinding.
Baca juga: Menikmati Jelajah Masakan Nusantara di Hotel Santika Pekalongan
Lilik Mujiono, salah satu penerima manfaat asal Desa Kalibakung, Kecamatan Balapulang, mengaku senang mendapat bantuan rehab RTLH ini.
Ia pun menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada Pemerintah Kabupaten Tegal, dan seluruh pihak yang telah membantu memperbaiki rumah miliknya.
“Alhamdulillah, saya sangat senang dan sangat berterima kasih kepada ibu bupati dan semua pihak yang telah membantu saya,” ungkap Mujiono.
Mujiono yang kesehariannya bekerja sebagai penjaga malam di objek wisata Kalimus, menerangkan jika dirinya mendapat bantuan senilai Rp 20 juta dengan rincian Rp 17,5 juta untuk belanja material, dan sisanya Rp 2,5 juta untuk jasa pekerja bangunan.
Selain itu, dia juga mengalokasikan dana swadaya senilai Rp 8 juta untuk menuntaskan pembangunan rumahnya.
“Alhamdulillah rumah saya sekarang jadi kokoh dan layak untuk ditempati karena sudah tidak pakai kayu lagi,” tuturnya.
Baca juga: Ratusan Pengusaha Meriahkan Lomba HUT ke-78 RI di Waduk Cacaban Tegal, Ini Hadiahnya
Usai meninjau pelaksanaan rehab RTLH Kecamatan Balapulang, Bupati Tegal Umi Azizah, bersama rombongan melanjutkan monitoringnya ke Desa Kajen, Kecamatan Lebaksiu, untuk melihat realisasi pembangunan rumah unggul sistem panel instan (Ruspin) yang diperuntukkan bagi relokasi korban bencana tanah bergerak di desa setempat terjadi tahun 2022 lalu.
Di tempat yang sama, Kepala Disperkim Jaenal Dasmin menerangkan, jika pembangunan tiga unit Ruspin difasilitasi oleh Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Provinsi Jawa Tengah dengan total anggaran Rp 150 juta.
"Selain itu, ada tambahan dari Dana Desa Kajen senilai Rp 30 juta, swadaya masyarakat dan dana corporate social responsibilty (CSR) dengan nilai keseluruhan mencapai Rp 115 juta untuk pembelian tanahnya," imbuh Jaenal. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.