Berita Tegal

Melihat Langsung Produksi Ecoprint dan Batik Ciprat, Akan Dijadikan Seragam ASN Pemkab Tegal

Bupati Tegal Umi Azizah, menyempatkan melihat langsung proses pembuatan dua produk UMKM yakni Shanum Ecoprint dan Batik Ciprat.

Tribun-Pantura.com/Desta Laila Kartika
Bupati Tegal Umi Azizah (kerudung cream dan pakai batik), saat ikut menata daun-daun di atas kain yang nantinya menjadi pola dasar sebelum proses pewarnaan. Berlokasi di rumah produksi Shanum Ecoprint, beralamat di Perumahan Pesona Abadi, Blok E1, nomor 13, Slawi Kulon, Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal, Jumat (1/9/2023). 

TRIBUN-PANTURA.COM, SLAWI - Bupati Tegal Umi Azizah, menyempatkan melihat langsung proses pembuatan dua produk UMKM yakni Shanum Ecoprint dan Batik Ciprat yang rencananya ke depan akan menjadi seragam bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pemkab Tegal. 

Bupati Umi, pertama mendatangi rumah produksi Shanum Ecoprint yang beralamat di Perumahan Pesona Abadi, Blok E1, nomor 13, Slawi Kulon, Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal, Jumat (1/9/2023). 

Di sana, Bupati Umi melihat koleksi yang dimiliki Shanum Ecoprint, mulai kain, pakaian, tas, sepatu, dompet, syal, topi, tumblr, dan lain-lain. 

Tidak hanya itu, Bupati Umi juga menyempatkan untuk melihat proses produksi dengan teknik Ecoprint, dari awal mempersiapkan daun yang hendak dijadikan motif, memilah kain, mewarnai, sampai menjemur kain yang nantinya dijadikan bahan produksi pakaian ataupun kain. 

Bahkan Bupati juga sempat ikut menata daun di atas kain yang digunakan sebagai pola, sebelum masuk proses pewarnaan. 

Baca juga: Lelang Pasar Banjarsari Kota Pekalongan Tertunda hingga 10 Kali, Ini Kata Walikota Aaf

Kehadirannya tersebut, dikatakan Umi juga untuk melihat kesiapan serta kelayakan produksi Shanum Ecoprint dan Batik Ciprat sebelum nantinya benar-benar digunakan sebagai seragam ASN di lingkungan Pemkab Tegal sesuai rencana. 

Adapun nantinya terkait seragam ASN menggunakan produk Shanum Ecoprint dan Batik Ciprat, tertuang dalam surat edaran yang didukung atau diperkuat lagi dengan Peraturan Bupati (Perbup) yang sejauh ini masih dalam proses. 

"Jadi nantinya terkait ASN menggunakan seragam dari produk Ecoprint dan Batik Ciprat tertuang dalam surat edaran dan peraturan Bupati, tapi ya sejauh ini masih berproses. Sehingga nantinya, untuk seragam ASN disamping memakai batik Tegalan juga ada satu hari menggunakan Batik Ecoprint maupun Batik Ciprat. Ketika semuanya bergerak memakai produk lokal tidak hanya ASN, sekolah saja, maka tidak menutup kemungkinan pengusaha lokal bisa tumbuh dan terus berkembang," ungkap Bupati Umi Azizah. 

Baca juga: Pemimpin Berprestasi Melimpah, Erick Thohir Cawapres Pilihan Rakyat Indonesia

Umi menyebut, kunjungannya ke Shanum Ecoprint dan Batik Ciprat yang ada di Desa Dukuhsalam, Kecamatan Slawi juga sebagai salah satu upaya evaluasi sebelum nantinya ditetapkan sebagai seragam ASN

Namun yang pasti, lanjut Umi, tujuan utama Pemkab Tegal yakni ingin menggerakkan perekonomian lokal masyarakat Kabupaten Tegal, dengan cara mengajak untuk menggunakan produk lokal. 

Umi pun menunjukkan bahwa dirinya juga sering menggunakan produk lokal asli buatan Kabupaten Tegal, seperti sepatu, sandal, batik, dan lain-lain. 

Sehingga upaya akan terus dilakukan seiring berjalannya waktu. 

Dengan kata lain ketika nanti sudah ditetapkan seragam ASN menggunakan batik ecoprint atau batik ciprat, maka tidak serta merta harus hari itu juga melainkan ada pilihan di antara keduanya. 

Mengingat sejauh ini, batik ecoprint dan batik ciprat masih terus digerakkan untuk ketersediaan bahannya. 

Baca juga: Cerita Pemeran Film Susuk Kutukan saat Syuting, Alami Kesurupan Hingga Banyak Hal Janggal

"Ya terutama untuk seragam ASN di Pemkab Tegal yang jumlahnya sendiri sekitar 9.515 orang, sehingga ya persiapan bisa dilakukan sambil berjalannya waktu. Sejauh ini Perbup masih dalam proses karena ada yang masih perlu dievaluasi," ujar Umi. 

Tetap mengacu pada peraturan pemerintah pusat, Umi menerangkan nantinya pakaian dinas hari Senin masih yang biasa, kemudian seragam warna putih, batik Tegalan, Ecoprint, batik ciprat, bahkan rencananya ada kain goyor juga. 

"Kalau sesuai konsep, jadi setiap tanggal 22 memakai seragam kain goyor, kemudian setiap tanggal 18 memakai seragam batik Tegalan. Intinya ya nanti disesuaikan dengan hari atau terjadwal, tapi ya sejauh ini Perbup mengenai seragam ASN menggunakan batik Ecoprint dan batik ciprat masih dalam proses," terangnya. 

Terpisah, Owner Shanum Ecoprint and Craft Fica Ariyanti, menanggapi rencana Pemkab Tegal yang akan membuat Ecoprint menjadi seragam bagi ASN, dia mengatakan secara kemampuan ada 15 anggota dan diluar banyak yang membantu juga. 

Baca juga: Nana Sudjana Ditunjuk Jadi Pj Gubernur Jawa Tengah Gantikan Ganjar, Segini Harta Kekayaannya

Sehingga untuk bibit pembuat Ecoprint sudah ada khususnya di wilayah Kabupaten Tegal. 

Adanya peluang yang diberikan Bupati Tegal, maka Fica dan rekan-rekan yang lain menyambut baik, serta akan lebih serius memproduksi. 

Sementara berbicara mengenai omzet per bulannya, Fica mengaku kurang lebih dibawah Rp 20 juta dan diatas Rp 10 juta. 

"Harga Ecoprint khususnya yang saya produksi standar nya sekitar Rp 300 ribuan untuk kain jadi. Tetapi ada juga harga dibawah Rp 200 ribu menyesuaikan kualitas kain. Bisa juga semisal membeli dalam jumlah banyak harga bisa kurang dari Rp 300 ribu. Tapi ada juga motif khusus harga jelas lebih mahal yakni kisaran Rp 350 ribu-Rp 400 ribu. Tapi untuk standar ya Rp 250 ribu-Rp 300 ribu," jelas Fica. (*)

Sumber: Tribun Pantura
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved