Berita Semarang
Pemkot Semarang Luncurkan Program Cempaka, BKKBN Sebut Jadi Contoh Daerah Lain Entaskan Stunting
Program Cempaka yang baru saja diluncurkan oleh Pemerintah Kota Semarang bisa menjadi contoh bagi kabupaten/kota lain dalam upaya penanganan stunting.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: m zaenal arifin
TRIBUN-PANTURA.COM, SEMARANG - Program Cempaka (cegah stunting bersama pengusaha Kota Semarang) yang baru saja diluncurkan oleh Pemerintah Kota Semarang bisa menjadi contoh bagi kabupaten/kota lain dalam upaya penanganan stunting.
Hal tersebut disampaikan Kepala BKKBN RI, Hasto Wardoyo, usai peluncuran program Cempaka, di Balai Kota Semarang, Selasa (19/9/2023).
Dia mengarakan, Presiden RI Joko Widodo mengarahkan agar penanganan stunting dilakukan pentahelik fengan melibatkan seluruh stakeholder. Program Cempaka ini merupakan ide yang inovatif. Bahkan, fia menyebut bisa menjadi contoh bagi tempat lain.
"Ada Tribun, United Tracktors, Tonanto Fondation, hotel-hotel. Saya kita kalau kota besar bisa mengerahkan perhotelan, perhotelan mampu mengolah makanan tidak terlalu mahal tapi mampu cegah stunting," jelasnya.
Teknisnya, sambung dia, hotel menangani anak stunting di wilayah setempat. Dengan demikian, dia yakin upaya ini bisa segera menurunkan angka stunting di ibu kota Jawa Tengah.
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu menyampaikan, ada 82 hotel berbintang di Kota Semarang. Jika setiap hotel bisa menyediakan 20 porsi saja sudah membantu anak-anak stunting.
Menurutnya, makanan perhotelan memiliki menu lengkap berisi protein, vitamin, dan lainnya. Tidak hanya hotel, pihaknya juga menggandeng rumah sakit dan para pengusaha catering, dan Tribun Jateng dalam program Cempaka ini.
"Anak stunting ada 1.022. Ibu hamil ada 600an. Kami juga berikan kepada warga yang masuk kemiskinan ekstrim," terangnya.
Dia memastikan, makanan dari mitra Cempaka ini tepat sasaran. Makanan dibagikan di daycare milik Pemerintah Kota Semarang khusus anak stunting.
Selain itu, pihaknya melibatkan pendamping keluarga untuk mendistribusikan makanan tersebut.
"Ini ada bidan, PKK, dan penyuluh, dipastikan (makanan) sampai ke anaknya. Ada evaluasinya," ucapnya.
Menurutnya, konsep bergerak bersama ini akan berhasil menurunkan angka stunting. Pasalnya, jika hanya mengandalkan APBD atau APBN hanya 30 persen anggaran. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.