Berita Pekalongan
Pemkot Pekalongan Kenalkan Bahasa Isyarat ke Masyarakat, Ini Tujuannya
Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Pekalongan, mulai mengenalkan penggunaan bahasa isyarat kepada masyarakat.
Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: m zaenal arifin
TRIBUN-PANTURA.COM, PEKALONGAN - Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Dinarpus) Kota Pekalongan, mulai mengenalkan penggunaan bahasa isyarat kepada masyarakat, terutama kepada para pegawai OPD dan anak-anak yang dikemas dalam talkshow bahasa isyarat pada festival literasi 2023, di Lapangan Mataram Kota Pekalongan.
Pada kesempatan tersebut, masyarakat yang hadir turut mempraktikkan dan mengikuti instruksi dari narasumber yang didatangkan dari seorang guru Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Wiradesa, Nur Cholifah.
Wali Kota Pekalongan, Achmad Afzan Arslan Djunaid menilai bahwa, kegiatan ini penting dilakukan, mengingat penggunaan bahasa isyarat kini penting digunakan di berbagai instansi seperti kepolisian, press release pemberitaan, dan lainnya, sehingga harus mulai dikenalkan.
Selain itu, penggunaan bahasa isyarat ini untuk memfasilitasi dan membantu kalangan penyandang disabilitas khususnya tuna rungu.
"Waktu upacara kemerdekaan di Istana Negara juga sudah ada bahasa isyarat. Kegiatan talkshow ini bentuk dukungan kami kepada para penyandang disabilitas khususnya tuna rungu," kata Wali Kota Pekalongan Achmad Afzan Arslan Djunaid, Kamis (21/9/2023).
Menurutnya, saat ini masyarakat yang menguasai bahasa isyarat di Kota Pekalongan masih sedikit. Sehingga, harapannya dengan kegiatan talkshow bahasa isyarat ini semakin banyak yang tertarik dan mau mempelajari dan menguasai bahasa isyarat.
Dengan begitu, nantinya semua acara harus disertai dengan penggunaan bahasa isyarat.
"Tadi sudah dicontohkan penari tuna rungu, kami sangat salut sekali kepada anak tersebut karena sudah mau belajar di tengah keterbatasannya."
"Para guru SLB juga pasti sangat sabar, dalam mengajarkan anak-anak penyandang disabilitas ini mengekspresikan dan menampilkan potensi yang ada di dirinya masing-masing," ujarnya.
Bunda Literasi Kota Pekalongan, Inggit Soraya mengatakan, pengenalan bahasa isyarat ini sekaligus sebagai bentuk perhatian pemerintah bagi penyandang disabilitas, agar semakin banyak yang memahami dan bisa berinteraksi dengan anak-anak berkebutuhan khusus tersebut.
"Ini salah satu rangkaian kegiatan di festival literasi, dimana Dinarpus memberikan perhatian kepada difabel supaya masyarakat umum ini bisa mengetahui bahasa isyarat, sehingga mereka bisa berkomunikasi baik dengan para kalangan disabilitas ini."
"Selama ini, masih banyak yang belum perhatian ke arah sana, untuk komunikasi hanya orang-orang tertentu yang bisa menggunakan bahasa isyarat," katanya.
Dengan adanya talkshow ini, ke depan lebih banyak lagi yang perhatian untuk belajar bahasa isyarat dan memudahkan komunikasi dan bisa lebih membaur lagi kepada para penyandang disabilitas sehingga tidak tercipta perbedaan. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.