Berita Pekalongan

Kakek di Pekalongan Tewas Terbakar di Persawahan, Begini Kronologinya

Seorang kakek di Kecamatan Kesesi, Kabupaten Pekalongan, tewas terbakar hidup-hidup di area sawahnya sendiri.

Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: m zaenal arifin
Istimewa
Warga, Dukuh Sawangan, RT 4 RW 6, Desa Kwasen, Kecamatan Kesesi, Kabupaten Pekalongan, ditemukan tewas terbakar di area sawahnya sendiri, Rabu (27/9/2023). 

TRIBUN-PANTURA.COM, KAJEN - Kakek Casmad (72) petani, warga, Dukuh Sawangan, RT 4 RW 6, Desa Kwasen, Kecamatan Kesesi, Kabupaten Pekalongan, tewas terbakar hidup-hidup di area sawahnya sendiri, Rabu (27/9/2023).

Sekdes Kwasen, Aftoni, mengatakan, ia mendapatkan laporan dari warga sekitar pukul 10.00 WIB ada orang meninggal dunia, karena terbakar di area persawahan yang beralamat Dusun Binangun RT 3 RW 3, Desa Kwasen.

"Korban siang itu berpamitan hendak ke sawahnya untuk bersih-bersih lahan area persawahan."

"Sawahnya, merupakan sawah tadah hujan. Bersihkan lahan, dengan cara membakar damen (jerami), dengan tujuan agar sewaktu-waktu turun hujan, lahan sawah bisa langsung digarap," katanya.

Kemudian, berdasarkan keterangan dari warga yang sedang bekerja tengah membangun pagar makan desa bahwa korban awalnya, membakar jerami yang telah mengering di lahannya.

Akan tetapi, lama kelamaan api membesar bahkan merambah ke area persawahan lainnya.

"Tidak lama setelah itu, terdengar suara korban berteriak-teriak minta tolong. Warga langsung menuju ke sumber suara, dan kondisi di persawahan masih terbakar."

"Warga berupaya mencari korban di tengah api, namun tidak diketemukan," imbuhnya.

Setelah beberapa saat kemudian, api mereda, warga menemukan korban tertelungkup, dalam kondisi tewas terbakar.

"Kemungkinan, saat itu terlalu menghirup asap karena posisinya berada di arah angin. Karena usianya sudah sepuh (tua), dia tidak kuat, berlari dan terjatuh. Sekujur tubuhnya tadi ditemukan hangus terbakar," ucapnya.

Toni mengungkapkan, kemudian jasad korban sendiri ditemukan warga sudah dalam kondisi tak bernyawa, dengan sekujur tubuh hangus terbakar.

Selanjutnya, warga langsung melaporkan desa dan diteruskan ke Polsek dan Puskesmas.

"Tadi sudah dilakukan pemeriksaan, kemudian diserahkan ke pihak keluarga. Pihak keluarga menerima ini sebagai musibah," ungkapnya.

Sementara itu, Kapolsek Kesesi Iptu Felix Prasetyawan, membenarkan adanya kejadian tersebut.

"Bahwa korban semula membakar jerami kering miliknya, namun karena angin kencang mengakibatkan api merembet ke area persawahan sekitarnya. Hal itu membuat korban berusaha memadamkan api agar tidak meluas dengan cara memukul-mukulkan daun pelepah pisang ke api."

"Namun kewalahan dan kehabisan oksigen, sehingga mengakibatkan korban meninggal dan terbakar," katanya.

Ditambahkannya, menurut keterangan keluarga, korban menderita penyakit rabun dan pernah dirawat karena penyakit katarak. Selain itu juga memiliki penyakit asam urat di kakinya.

"Kondisi sawah adalah bekas tanaman padi yang sudah mengering, dan juga penuh dengan rumput liar yang sudah mengering. Sedangkan jarak, antara sawah korban dengan ditemukannya korban meninggal dunia sekitar 70 meter," tambahnya.

Pihaknya menjelaskan, dari hasil pemeriksaan oleh petugas medis, bahwa korban mengalami luka bakar 100 persen dan tidak ditemukan adanya luka bekas penganiayaan. (*)

Sumber: Tribun Pantura
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved