Berita Tegal
Buka Program PKH dan PKK Ratusan Peserta Pelatihan, Begini Pesan Bupati Kabupaten Tegal
upati Tegal Umi Azizah, membuka secara langsung program Pendidikan Kecakapan Hidup (PKH) dan program Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK).
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: m zaenal arifin
Artinya, di sini Umi menilai ada gap (jarak) yang cukup besar antara pendidikan di sekolah dengan dunia kerja industri atau perusahaan.
"Jadi jangan asal program pelatihannya selesai terus peserta pelatihan semuanya dapat ijasah, dapat sertifikat kursus, tapi keterampilannya tidak seragam. Maka dari itu, soal standarisasi kelulusan pendidikan kecakapan hidup dan kecakapan kerja ini juga diperlukan. Kalau belum benar-benar mahir, jangan diluluskan dulu, diakselerasi, diberikan waktu tambahan karena saya yakin kemampuan atau daya tangkap setiap orang itu berbeda-beda," imbau Umi.
Bupati Umi menyebut pihaknya sangat mendukung diselenggarakannya pendidikan kecakapan oleh Dinas Dikbud bekerja sama dengan LKP, sebagai satuan pendidikan non formal bagi masyarakat yang memerlukan bekal pengetahuan.
Selain itu, juga bekal keterampilan, kecakapan hidup, dan sikap untuk mengembangkan diri, profesi, bekerja, menjalankan usahanya secara mandiri, dan bekal untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
"Semoga kegiatan pelatihan ini dapat berjalan lancar dan menghasilkan lulusan yang berkualitas, sehingga diharapkan mampu secepatnya bekerja atau berwirausaha untuk mengurangi pengangguran di Kabupaten Tegal," harap Umi.
Sementara itu, Kepala Dikbud Kabupaten Tegal Fakihurrokhim, menerangkan kegiatan pelatihan kerja kali ini berorientasi pada pengembangan keterampilan kerja yang diberikan kepada peserta didik agar memiliki kompetensi di bidang keterampilan sesuai dengan peluang kerja.
Harapannya setelah ini bisa bekerja di perusahaan industri manufaktur, industri jasa, rumah tangga, ataupun industri lainnya.
Tujuannya, adalah untuk memberikan bekal keterampilan kerja kepada masyarakat yang tidak bekerja karena belum memiliki keterampilan.
Selain itu, juga untuk memotivasi lembaga pendidikan dan pelatihan untuk memberikan pelatihan keterampilan bagi masyarakat, agar memiliki keterampilan sesuai dengan peluang kerja.
Terakhir, meningkatkan komitmen Kabupaten Tegal dalam penuntasan kemiskinan, pengangguran, dan keterampilan bagi masyarakat sesuai dengan bidang dan jenis usahanya.
"Saya sampaikan ibu Bupati, jumlah peserta kurang lebih sebanyak 198 peserta untuk tahun 2023. Jumlah tersebut terdiri dari PKH sebanyak 19 orang dan PKK sebanyak 179 orang. Semuanya berasal dari hampir seluruh kecamatan di wilayah Kabupaten Tegal," ungkap Fakih.
Untuk jenis programnya sendiri, yaitu program penjahit sebanyak 55 orang, komputer sebanyak 65 orang, otomotif sebanyak 20 orang, tata rias pengantin sebanyak 20 orang, dan tata boga sebanyak 19 orang, sedangkan sisanya 19 orang mengikuti Pendidikan Kecakapan Hidup (PKH).
Anggarannya sendiri, dikatakan Fakih berasal dari APBD Kabupaten Tegal tahun 2023 sebesar Rp 358 juta.
"Saya menitip pesan, apabila ada peserta yang belum berhasil maka tidak boleh pulang. Semisal kursus menjahit, tapi latihannya hasil belum bagus atau malah belum bisa, maka jangan dibiarkan pulang begitu saja. Begitu juga untuk program-program lainnya."
"Semuanya harus berhasil, pintar dan berusaha. Sehingga selesai dari latihan ini, bisa buka usaha sendiri ataupun modal keahlian kerja," pungkas Fakih. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.