Inspirasi
Kisah Candra Saputra, Anggota DPRD Kabupaten Pekalongan yang Pernah Putus Asa dan Jual Ginjal
Candra Saputra merupakan tokoh pemuda Kabupaten Pekalongan yang saat ini menjabat sebagai Wakil ketua komisi II DPRD Pekalongan dan Ketua Fraksi PAN.
Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: m zaenal arifin
Saat berjuang mendapatkan keberhasilan, pasti ada kendala bahkan dulu sempat hampir menjual organ tubuhnya karena terlilit hutang pada pileg 2014.
Pada saat hendak menjual ginjalnya, ia pun harus pergi ke Jakarta, dan tidur bersama puluhan tunawisma di Masjid Agung Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat, untuk menjual ginjalnya kepada seseorang.
Selama 10 hari berada di Jakarta, ia tak kunjung menemukan orang yang ingin membeli ginjalnya untuk melunasi utangnya sebesar Rp 400 juta lebih.
"Hingga akhirnya, saya memutuskan untuk menemui menteri BUMN pada waktu itu Dahlan Iskan, yang menurutnya baik dan memiliki jiwa sosial tinggi. Utangnya pun lunas, ketika Dahlan Iskan membantu keuangannya."
"Kedua, karena dukungan, dan kedua doa orang tua yang selalu kasih support baik orang tua di kampung, dan juga orang tua istri di Pekalongan," imbuhnya.
Candra mengungkapkan, ia belajar dari kegagalan 2014 karena saat itu dirinya jarang turun dan hanya percaya dengan tim yang akan membantunya.
Tapi dari kegagalan itu ia bangkit untuk langsung turun ke masyarakat dan tidak ada sekat.
Pada tahun 2019, ia bersama istri berhasil menjadi anggota DPRD Kabupaten Pekalongan.
"Kuncinya adalah, kita turun ke masyarakat, kita dekat dengan masyarakat, dan masyarakat akan merasakan mana yang datang musiman atau yang hadir ketika mereka butuhkan," ungkapnya.
Ketika mengalami kesulitan dan gagal, ia dibantu oleh Dahlan Iskan berserta rekan-rekannya. Mereka semua memberikan motivasi pada dirinya, terutama untuk bisa bangkit lagi.
"Mereka ngasih motivasi, kamu pasti bisa dan dari motivasi beliau-beliau orang yang sukses itulah, saya jadi terkejut memotivasinya sehingga saya bisa seperti sekarang ini."
"Sosok idola, saya mengidolakan para pejabat-pejabat yang sukses namun yang punya perilaku yang baik. Sehingga, kita menjadi contoh dan kita ambil positifnya, kita terapkan juga, dan kita tidak perlu malu untuk mencontoh hal-hal yang positif dan yang buruk kita buang," ucapnya.
Keberhasilan Candra Saputra pun banyak memberikan manfaat untuk masyarakat, ia juga menjadi pengurus organisasi di Kota Santri seperti Ketua Askab Pekalongan, dan tokoh pemuda Muhammadiyah.
Walaupun begitu, tidak pernah melihat dan membedakan warna bahkan di lingkungan tempat tinggalnya adalah warga NU, hanya keluarganya saja Muhammadiyah.
Namun warga di situ 90 persen memilih dirinya dan istri. Karena ia tidak pernah membeda-bedakan ketika akan memberikan bantuan ataupun membantu seseorang.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.