Berita Pemalang

Nelayan di Mojo Pemalang Merasa Lebih Mudah Dapatkan Solar Berkat Adanya SPBUN

Adanya SPBUN, memudahkan para nelayan ketika hendak membeli solar untuk perahu yang digunakan setiap hari mencari ikan di laut.

Tribunpantura.com/Desta Leila Kartika
Beberapa nelayan terlihat sedang antre membeli solar di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Nelayan (SPBUN) di area Tempat Pendaratan Ikan (TPI) Desa Mojo, Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, Jumat (20/10/2023). 

TRIBUN-PANTURA.COM, PEMALANG - Kehadiran Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Nelayan (SPBUN) di area Tempat Pendaratan Ikan (TPI) Desa Mojo, Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah sejak 2018 lalu disambut baik oleh para nelayan.

Adanya SPBUN, memudahkan para nelayan ketika hendak membeli solar untuk perahu yang digunakan setiap hari mencari ikan di laut. 

Para nelayan yang hendak membeli solar tidak perlu menempuh jarak jauh ke jalan raya, karena saat ini sudah tersedia dengan jarak lebih dekat sehingga memangkas ongkos perjalanan. 

Pantauan di lokasi, beberapa nelayan sedang antre membeli solar dan puluhan jeriken yang berjejer rapi membentuk barisan menunggu giliran untuk diisi. 

Nelayan yang sudah mendapat giliran membeli solar, kemudian membawa dua jerikan berisi solar dengan cara dipanggul menggunakan bantuan bambu menuju ke perahu masing-masing. 

Ada juga yang membawa jeriken solar menggunakan sepeda motor yang bagian belakangnya sudah terdapat tempat khusus sehingga memudahkan. 

Tidak mau repot, ada juga seorang nelayan yang terlihat membawa dua jeriken menggunakan tangannya langsung dan berjalan kaki tanpa menggunakan bantuan alat apapun. 

Lokasi SPBUN selain dekat dengan TPI Desa Mojo Pemalang, juga berada dekat dengan tempat sandar perahu para nelayan yang biasa mencari ikan di laut. 

Sehingga, ketika sudah membeli solar di SPBUN, maka nelayan langsung memindahkan solar tersebut ke perahu masing-masing. 

Ditemui saat sedang antre membeli solar, nelayan bernama Pujianto, mengaku setiap harinya membeli solar di SPBUN Mojo dengan jumlah 60 liter bahkan terkadang lebih. 

Biasa melaut mulai pukul 04.00 WIB sampai sore hari atau kurang lebih selama delapan jam, Pujianto bercerita bahwa semenjak ada SPBUN baik dirinya maupun nelayan yang lain merasa lebih mudah dan ringan ketika hendak membeli solar karena jarak lebih dekat. 

Mengingat sebelum ada SPBUN, Pujianto dan nelayan yang lain biasa membeli solar lewat agen langganan yang lokasinya sendiri berada jauh di dekat jalan raya. 

"Dari sisi harga juga berbeda, ketika di SPBUN harga solar Rp 6.800 per liter."

"Sedangkan ketika membeli lewat agen langganan harga kisaran Rp 7.000 sampai Rp 8.000 per liter."

"Sehingga jauh lebih terjangkau jika membeli di SPBUN," ungkap Pujianto, di SPBUN Tempat Pendaratan Ikan (TPI) Desa Mojo, Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pemalang, Jumat (20/10/2023) sore.

Menjadi nelayan sudah sejak tahun 2007 silam, Pujianto menuturkan biasa mencari ikan kecil, cumi-cumi, ikan tongkol, ikan tenggiri, dan masih banyak lagi. 

Pria 30 tahun ini melaut setiap hari dari pukul 04.00 WIB sampai 12.00 WIB, atau ketika sedang banyak tangkapan ikan bisa sampai pukul 14.00 WIB. 

Adanya SPBUN, sangat dirasakan manfaatnya oleh Pujianto terutama mengenai jarak lebih dekat, menekan ongkos karena tidak perlu lagi membeli di agen yang jaraknya jauh, dan stok solar yang selalu tersedia sehingga mudah didapat. 

"Saya membeli solar sebanyak 60 liter yang digunakan untuk satu hari saja. Terkadang juga bisa lebih dari jumlah tersebut bergantung kondisinya apakah sedang banyak tangkapan ikan atau tidak," ujarnya. 

Masih di lokasi yang sama, Sales Branch Manager Rayon II Tegal PT Pertamina Patra Niaga Ahmad Fernando, mengungkapkan bahwa SPBUN di Mojo Kabupaten Pemalang beroperasi sejak tahun 2018 lalu dan dikelola oleh BUMD setempat. 

Adapun dari tiga SPBUN yang ada di Kabupaten Pemalang, setiap harinya SPBUN Mojo selalu melayani pembelian Bio Solar. 

Sesuai data yang disampaikan Nando, dari Januari sampai September 2023 penyaluran solar di Kabupaten Pemalang tercatat terealisasi sekitar 90 persen dari kuota yang tersedia. 

Dengan kata lain, kondisi solar per Januari sampai September melebihi permintaan masing-masing nelayan karena baru terserap 90 persen dan masih tersisa 10 persen. 

"Rata-rata penyaluran solar khususnya di SPBUN Mojo ini sekitar 300 KL per bulan untuk melayani kurang lebih 750-an nelayan."

"Sejauh ini terlayani dengan baik, dan di SPBUN Mojo ini melayani nelayan di dua TPI yaitu TPI Mojo dan TPI Ketapang."

"Adapun dari 750 nelayan sekitar 40 persennya berasal dari TPI Ketapang. Artinya dengan adanya SPBUN, kebutuhan seluruh nelayan di Kabupaten Pemalang sudah terlayani," papar Nando. 

Mengenai pembelian solar, dikatakan Nando, sesuai peraturan yang berlaku nelayan wajib menyertakan surat rekomendasi dari dinas terkait, sedangkan khusus di Kabupaten Pemalang rekomendasi dikeluarkan oleh DPMPTSP. 

Sehingga nantinya yang menghitung kuota masing-masing kapal bisa membeli solar berapa liter adalah dinas terkait. 

Nelayan setiap bulannya ada kuota masing-masing sesuai surat rekomendasi. 

Selain itu, lanjut Nando, di SPBUN juga terdapat sistem monitoring dan pencatatan karena setiap BBM bersubsidi wajib tercatat dengan jelas. 

"Rata-rata per hari di SPBUN Mojo solar yang terserap sekitar 11 ribu liter untuk melayani 750 nelayan."

"Sehingga ketika membahas mengenai kuota, semuanya dibebaskan ke SPBUN masing-masing ingin menebus berapa bahkan sebanyak-banyaknya juga dari kami (Pertamina) tidak masalah. Semisal kurang nantinya juga akan kami evaluasi."

"Tapi untuk saat ini stok masih tercukupi karena baru terserap 90 persen dan masih ada 10 persen yang tersedia," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Pantura
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved