Berita Pekalongan
Oknum Guru SD di Pekalongan Tipu Warga hingga Ratusan Juta, Berawal dari Jual Beli Hewan Kurban
Oknum guru di SDN 2 Lumeneng Kecamatan Paninggaran, YP diduga menipu warga hingga ratusan juta rupiah.
Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: m zaenal arifin
TRIBUN-PANTURA.COM, KAJEN - Oknum guru di SDN 2 Lumeneng Kecamatan Paninggaran, YP diduga menipu warga hingga ratusan juta rupiah.
Adapun modus pelaku yaitu membeli 7 hewan kurban sapi milik petani sekitar.
Nurdin korban penipuan mengatakan, peristiwa itu terjadi jelang Iduladha 2023 lalu.
Saat itu, YP membeli 7 hewan kurban dari petani sekitar.
"Setahu saya korban lebih dari satu. Jadi YP ini beli sapi untuk disalurkan pada Iduladha."
"Akan tetapi, setelah sapi dibawa, ternyata uang tidak kunjung diberikan hingga para korban menagih ke rumahnya berada di Desa Kaliombo, Kecamatan Paninggaran berulang kali hanya dijanjikan uang akan diberikan," kata Nurdin, Senin (30/10/2023).
Bahkan, karena uang tidak diberikan para korban meminta kepastian dan YP membuat surat pernyataan dengan memberikan batas waktu.
Namun, apabila tidak ditepati maka rumah orang tua yang menjadi jaminan akan diserahkan kepada para korban.
"Yang bersangkutan sudah tanda tangan diatas materai, namun tetap saja tidak menepati janji. Karena rumah yang menjadi jaminan adalah milik orang tua, kita tidak bisa berbuat apa."
"Oleh sebab itu saya bersama korban lainnya sengaja mengadu ke Dinas Pendidikan," ucapnya.
Tidak hanya itu, jika semua hutang tidak dibayar dan tidak dikembalikan para korban melaporkan ke Polres Pekalongan.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pekalongan, Kholid membenarkan adanya kejadian tersebut dan mengetahui adanya permasalahan oknum guru tersebut.
"Kami sudah memanggil yang bersangkutan untuk segera diselesaikan."
"Prinsip kami berusaha, agar masalah ini selesai dan kami undang kedua belah pihak," katanya.
Terpisah, Kepala SDN 2 Lumeneng, Arson mengatakan, bahwa masalah pribadi yang bersangkutan saat ini masih dalam proses penyelesaian.
"Saya sudah menekankan agar masalah tersebut diselesaikan dengan cepat dan baik, sehingga tidak membawa citra buruk pendidikan di Kabupaten Pekalongan," ucapnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.