Berita Banyumas
Melihat Tradisi Gandulan Warga Banyumas yang Berada di Sekitar Gunung Slamet, Ini Maksudnya
Sejumlah warga di Desa Kedungmalang, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas menggelar tradisi gandulan.
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: m zaenal arifin
TRIBUN-PANTURA.COM, PURWOKERTO - Sejumlah warga di Desa Kedungmalang, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas menggelar tradisi gandulan.
Tradisi gandulan adalah tradisi yang dilakukan warga berharap Gunung Slamet tidak meletus besar dan menebar bencana.
Pada tradisi ini warga secara mandiri maupun kelompok membuat sayur yang berbahan pokok pepaya muda dan daunnya.
Pepaya dalam bahasa Banyumas disebut gandul.
Tradisi gandulan tidak diketahui siapa yang mengawali dan kapan awal mula dilakukan.
Kaur Pemerintahan Desa Kedungmalang, Sunar Budiyanto mengatakan masyarakat hanya tahu tradisi gandulan dilakukan secara turun temurun oleh leluhur kepada warga Banyumas yang tinggal di sekitar Gunung Slamet.
Saat ini tradisi gandulan tidak dilakukan oleh semua warga.
Adapun masyarakat sekitar Gunung Slamet yang masih melakukan tradisi gandulan diantaranya penduduk di desa Kemutug Kidul, Kemutug Lor, Karangsalam, Karangmangu, Kotayasa, Rempoah.
Bahkan ada penduduk desa yang sebenarnya masih dalam jarak aman melakukan tradisi gandulan yaitu Grumbul Watumas.
Grumbul Watumas terletak 25 km dari puncak Gunung Slamet.
Namun karena dari Grumbul ini Gunung Slamet tampak menjulang tinggi dan kepulan asap dan bara api saat meletus terlihat maka sebagian masyarakat merasa perlu mengadakan gandulan.
Bagi sebagian masyarakat tradisi gandulan dianggap tidak relevan lagi.
Tradisi gandulan dirasa tidak rasional dan mengada-ada.
Tidak heran tradisi gandulan mulai ditinggalkan.
Bahkan generasi muda saat ini banyak yang tidak paham tradisi gandulan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.