Berita Batang

Tingkatkan SDM di Desa, Kemenaker Dirikan BLK Komunitas di Batang

Kementerian Tenaga Kerja melalui Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Semarang telah mendirikan Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas.

Penulis: dina indriani | Editor: m zaenal arifin
Dok Diskominfo Batang
Balai Latihan Kerja (BLK) Batang mempersiapkan peserta pelatihan menjahit pakaian. 

TRIBUN-PANTURA.COM, BATANG - Kementerian Tenaga Kerja melalui Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Semarang telah mendirikan Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas.

Meskipun Pemkab Batang memiliki Balai Latihan Kerja sendiri, BLK Komunitas menjembatani warga Batang mendapatkan pelatihan yang lebih spesifik.

Sehingga tidak terfokus pada pemerintah daerah yang anggarannya terbatas. 

Pemkab Batang pun mengakui terbantu dengan hadirnya BLK Komunitas yang ikut meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) terutama di desa.

Kepala Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Batang, Rahmat Nurul Fadilah menyebut ada 28 BLK komunitas yang tersebar di wilayah Kabupaten Batang.

Rahmat Nurul Fadilah
Kepala Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Batang, Rahmat Nurul Fadilah.

BLK tersebut sebagai upaya mendekatkan layanan kepada masyarakat sesuai keterampilan kerja yang dibutuhkan perusahaan dan peluang membuka usaha mandiri. 

“Dari pelatihan itu harapannya bisa meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) di desa untuk bisa memenuhi syarat masuk di dunia kerja industri,” jelasnya.

Tidak hanya itu, lanjut dia, pemerintah juga mendorong peserta yang mengikuti pelatihan bisa membuka wirausaha sendiri. 

Rahmat mencontohkan, ketika BLK komunitas membuka pelatihan tata boga.

Peserta pelatihan tidak hanya masuk ke pasar kerja tata boga tapi mereka juga bisa mendirikan usaha jasa katering. 

“Itu yang sedang kita dorong oleh BLK, karena kita menyadari Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) yang kita dengung-dengungkan bisa menyerap tenaga kerja banyak."

"Juga harus ada antisipasi disisi yang lain, yaitu keterampilan pendukungnya,” ungkapnya. 

BLK komunitas memberikan pelatihan dari instruktur dan asesor di datangkan dari BLK Disnaker Kabupaten Batang.

Hal itu karena di BLK komunitas belum ada asesor yang memenuhi syarat uji kompetensi sesuai standar Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).

“Saya pastikan BLK Komunitas memiliki kesamaan dengan BLK milik Pemkab Batang, yang mana pada akhir pelatihan ada uji kompetensi yang sesuai standar BNSP, karena sertifikasi uji kompetensi itu yang diakui oleh perusahaan,” pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Pantura
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved