Berita Tegal
UPDATE: Bangunan Terdampak Angin Puting Beliung di Suradadi Kabupaten Tegal Bertambah
Data kerusakan disebabkan bencana angin puting beliung yang menerjang Desa Kertasari dan Desa Bojongsana, Kecamatan Suradadi, Tegal, bertambah.
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: m zaenal arifin
TRIBUN-PANTURA.COM, SLAWI - Data kerusakan disebabkan bencana angin puting beliung yang menerjang Desa Kertasari dan Desa Bojongsana, Kecamatan Suradadi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, pada Selasa (6/2/2024) sore terus bertambah.
Bahkan jumlah bangunan yang terdampak mulai rumah warga, sekolah, masjid, dan lain-lain mencapai ratusan.
Kepala Desa Kertasari, Dedi M mengatakan, peristiwa angin puting beliung terjadi pada Selasa (6/2/2024) sekitar pukul 15.40 WIB atau sehabis ashar.
"Sesuai data terbaru yang saya peroleh, bangunan yang terdampak berjumlah 215 rumah. Dari jumlah tersebut terdiri dari rumah warga, sekolah Madrasah, dan satu masjid. Kebanyakan kerusakan yang dialami bagian atap rumah," jelas Dedi M, di Balai Desa setempat, pada Rabu (7/2/2024).
Adapun dari 215 bangunan yang terdampak angin puting beliung di Desa Kertasari, menurut Dedi yang masuk kategori rusak berat kurang lebih sekitar 11 rumah.
Penanganan sudah dilakukan swadaya dari masyarakat, dan dari sisi pemerintah desa juga sudah melakukan pendataan mana saja yang sekiranya terdampak dan membutuhkan bantuan.
Sementara bantuan juga sudah datang dari BPBD dan PMI Kabupaten Tegal sejak Selasa (6/2/2024) malam.
Dedi juga menyebut pada peristiwa angin puting beliung ini tidak ada korban jiwa.
"Warga tidak ada yang mengungsi. Karena kerusakan kebanyakan di bagian atap saja genteng copot dan lain-lain. Untuk total kerugian belum kami ketahui karena masih dalam proses pendataan. Karena kerusakan juga ada yang ringan dan berat. Ini baru pertama kali kejadian bencana angin puting beliung, ya semoga tidak ada lagi," ujarnya.
Terpisah, salah satu warga Desa Kertasari yang terdampak, Usman, menceritakan bahwa pada saat kejadian, ia sedang berada di dalam rumah dan anak-anaknya ingin bermain hujan-hujanan tapi karena melihat angin sangat kencang, seketika langsung meminta untuk masuk ke dalam rumah.
Usman melihat bahwa angin kencang berputar disertai gerimis, kemudian mulai menerjang rumah tetangga yang berada di seberang dan masjid di dekat rumahnya.
Atap masjid terbang, bahkan salah satu rumah warga bagian depannya ambruk akibat angin puting beliung.
"Saya sempat melihat angin kencang dan berputar disertai gerimis. Atap masjid dari seng terbang, kemudian tetangga depan rumah saya juga bagian depannya ambruk. Kalau rumah saya paling yang terkena bagian genteng nya pada lepas," cerita Usman.
Bahkan menurut Usman, ada atap rumah warga yang terbang kemudian menyangkut di tiang listrik sempat menimbulkan titik api.
Sehingga tidak lama langsung terjadi mati listrik terutama di Desa Kertasari.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.