Berita Pekalongan

Volume TPA Degayu Sudah Overload, Ini yang Akan Dilakukan Pemkot Pekalongan

TPA Degayu Pekalonga dalam kondisi di ambang krisis karena TPA seluas 5,8 hektare ini sudah penuh semua.

Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: m zaenal arifin
Istimewa
Wali Kota Pekalongan Achmad Afzan Arslan Djunaid dan Wakil Wali Kota Pekalongan Salahudin saat mengecek TPA Degayu yang sudah overload. 

TRIBUN-PANTURA.COM, PEKALONGAN - Menindaklanjuti permasalahan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Degayu, Kota Pekalongan, Pemerintah Kota Pekalongan berencana membuat fasilitas pengolahan sampah agar volume sampah semakin berkurang. 

Wali Kota Pekalongan, Achmad Afzan Arslan Djunaid bersama Wakil Wali Kota, Salahudin, dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Sri Budi Santoso (SBS) meninjau TPA Degayu.

Wakil Wali Kota, Salahudin mengungkapkan bahwa, ia bersama wali kota telah melihat secara langsung ketinggian TPA Degayu sudah lebih dari 20 meter.

"Solusinya apakah tutup lahan atau ada solusi ke depan dengan mendatangkan teknologi pengolahan sampah," ungkap Wakil Wali Kota, Salahudin saat rilis yang diterima, Kamis (8/2/2024).

Salahudin mengatakan, ada beberapa opsi ke depan misalnya mendatangkan teknologi pengolahan sampah untuk mengurangi timbunan sampah yang lama, kemudian sampah yang baru langsung diproses.

"Pengolahan sampah di daerah lain yang sudah berhasil, akan coba kita tiru. Rencana terdekat akan coba kami anggarkan."

"Misalnya, harus ada perluasan lahan juga harus disiapkan mulai sekarang," katanya.

Sementara itu, Kepala DLH, Sri Budi Santoso (SBS) menerangkan, saat ini TPA dalam kondisi di ambang krisis karena TPA seluas 5,8 hektare ini sudah penuh semua.

Tiga tahun yang lalu TPA ini terbagi menjadi 3 zona, antar zona itu ada jalan pembatas jalan beton dan aspal.

"Kelilingnya juga masih ada jalan melingkar. Sekarang semua jalan sudah terinflasi oleh sampah."

"Sudah tertutup sampah semua, sehingga kendaraan pengangkut sampah hanya bisa buang sampah di sekitar depan pintu gerbang saja," terangnya.

Menurutnya, hal ini artinya sudah tidak bisa masuk ke zona di dalam. Kalau kondisi ini terus terjadi, mungkin TPA akan berhenti beroperasi karena tidak mampu lagi menampung sampah.

"Tahun 2021 dengan ketinggian 20 meter volume sampah sudah mencapai 1.160.000 meter kubik saat ini dengan ketinggian 25 meter, volume sampah sudah di atas jumlah tersebut atau sekitar 1,3 juta meter kubik," ujarnya.

Sri Budi mengungkapkan, TPA masih punya lahan sisa sekitar 0,8 hektare sebelah selatan, namun kondisinya masih tambak dan berbatasan dengan tambak warga.

"Itu yang kita rencanakan untuk dibangun fasilitas pengolahan sampah agar sampah yang ada di TPA bisa jadi produk lain yang bisa bermanfaat dan tidak membahayakan lingkungan sekaligus mengurangi volume sampah yang ada di TPA," ungkapnya.

Ia juga menambahkan, tinjauan Wali Kota Pekalongan dan Wakil Wali Kota Pekalongan ke TPA akan mengkaji untuk menjadi fasilitas pengolahan sampah dengan teknologi yang bisa mengolah sampah.

"Pertama, harus dilakukan pengurugan agar tak bercampur dengan lahan warga. Kemudian, kita kaji dan kembangkan teknologi pengolahan sampah," tambahnya. (*)

Sumber: Tribun Pantura
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved