Imlek 2024
Meriahnya Kirab Toa Pe Kong di Klenteng Hok Ie Kiong Slawi, Ramaikan Perayaan Cap Go Meh
Ratusan masyarakat memadati halaman Klenteng Hok Ie Kiong Slawi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah untuk menyaksikan Gotong Toa Pe Kong.
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: m zaenal arifin
TRIBUN-PANTURA.COM, SLAWI - Ratusan masyarakat memadati halaman Klenteng Hok Ie Kiong Slawi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah untuk menyaksikan Gotong Toa Pe Kong yang merupakan puncak rangkaian ritual Imlek yakni Cap Go Meh, pada Sabtu (24/2/2024).
Kepadatan terjadi tidak hanya di halaman Klenteng Hok Ie Kiong Slawi saja, tapi juga di area depan dan arus lalu lintas di sekitar karena banyaknya masyarakat yang antusias menyaksikan.
Ketua Yayasan Adi Dharma Klenteng Hok Ie Kiong Slawi Kabupaten Tegal Indra Kurniawan menjelaskan, kegiatan Gotong Toapekong ini merupakan puncak rangkaian ritual Imlek sesuai tanggalan Cina yakni Cap Go Meh.
Adapun untuk Cap Go Meh berlangsung pada Sabtu (24/2/2024), dan hari terakhir Kirab Toapekong pada Minggu (25/2/2024).
Sebelumnya rencana kirab Toapekong hanya di halaman Klenteng saja, tapi karena ada perubahan aturan dan diperbolehkan, maka Yayasan Adi Dharma Klenteng Hok Ie Kiong Slawi mengeluarkan tandu di sepanjang jalan Ahmad Yani.
Kemudian pada Minggu (25/2/2024), rute keluar dari Klenteng Hok Ie Kiong Slawi ke Jalan Ahmad Yani kemudian menuju pabrik Teh Gopek dan kembali lagi ke Klenteng.
Rencana kegiatan berlangsung mulai pukul 13.30 WIB sampai 17.00 WIB.
Setelahnya istirahat terlebih dahulu, dan nantinya keluar lagi dari Klenteng mulai pukul 19.30 WIB sampai 00:00 WIB.
"Untuk jumlah tandu (Toapekong) yang dikeluarkan menyesuaikan kondisi. Semisal tidak terlalu ramai pengunjung yang dikeluarkan hanya satu saja. Tapi karena semakin ramai, maka sampai saat ini ada empat tandu yang sudah keluar," jelas Indra Kurniawan.
Dikatakan Indra, semua Dewa yang ada di Klenteng Hok Ie Kiong Slawi semuanya dikeluarkan terutama tuan rumah.
Sementara untuk Imlek tahun ini hanya diikuti anggota dari Klenteng Hok Ie Kiong Slawi saja, tidak mengundang tamu dari daerah lainnya.
Ditanya mengenai harapan pada Imlek tahun 2024 ini, Indra menyebut dari sisi kepengurusan Klenteng Hok Ie Kiong Slawi Kabupaten Tegal selalu solid dan kompak.
Sedangkan untuk kedepannya, tradisi Gotong Toapekong bukan tradisi dari Klenteng Hok Ie Kiong Slawi saja, tapi merupakan tradisi yang bisa dirasakan masyarakat Kabupaten Tegal secara keseluruhan.
"Saya berharap, kerukunan akan tetap terjalin dengan adanya ritual-ritual seperti ini. Sementara makna dari Gotong Toapekong ini, adalah untuk menyenangkan Dewa karena digotong-gotong dan dikeluarkan dari Klenteng. Selain itu, kalau kata orang jaman dulu itu semisal keluar jalan yang dilewati utara, selatan, barat dan timur diharapkan membawa berkah. Misal gunung tidak meletus, sungai tidak banjir, dan lain-lain," ungkapnya.
Indra menambahkan, jika semua tandu Gotong Toapekong dikeluarkan, maka total ada tujuh tandu.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.