Berita Pekalongan

6 Rumah di Desa Sidomulyo Pekalongan Rusak Akibat Terjangan Banjir Bandang, 3 Ekor Sapi Hanyut

Akibat diguyur hujan dengan intensitas tinggi, terjadi banjir bandang dan tanah longsor di Desa Sidomulyo, Kabupaten Pekalongan.

Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: m zaenal arifin
Tribunpantura.com/Indra Dwi Purnomo
Warga saat melakukan kerja bakti membersihkan longsoran tanah pasca air bah di Desa Sidomulyo, Kecamatan Lebakbarang, Kabupaten Pekalongan. 

TRIBUN-PANTURA.COM, KAJEN - Akibat diguyur hujan dengan intensitas tinggi pada hari Minggu (3/3/2024), terjadi banjir bandang dan tanah longsor di Desa Sidomulyo, Kecamatan Lebakbarang, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah.

Peristiwa ini terjadi pada Minggu malam, sekitar pukul 19.00 WIB. Bermula dari hujan yang mengguyur wilayah Lebakbarang dan sekitarnya sejak siang hingga malam hari. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. 

Sekdes Sidomulyo Kusnoyo menceritakan, kejadian banjir bandang dan tanah longsor ini sangat cepat sekali hanya beberapa menit.

Memang, sebelum kejadian terdengar suara gemuruh kencang sekali dari atas bukit. Lalu, tanah bergerak dan pohon-pohon besar itu berjalan semua.

"Saat sore itu hujan lebat sekali. Jadi awal nya itu, ada bau yang sangat menyengat, busuk, bau tanah, dan amis. Kemudian tanah, dan pohon bergerak semua, akibatnya batu-batuan besar hanyut di sungai." 

"Waktu kejadian warga sudah keluar semua, dan mengungsi ke tempat lebih aman," kata Sekdes Sidomulyo Kusnoyo, Senin (4/3/2024).

Baca juga: Hari Pertama Razia Kendaraan di Jawa Tengah, Polisi Tilang 4.088 Pelanggar, Ini yang Terbanyak

Suara gemuruh itu sangat kencang sekali, bahkan saat air bah tiba membawa material kayu, batu, dan pohon membendung di Jembatan Sidomulyo. Karena tidak kuat menahan materai tersebut, membuat pegangan jembatan tersapu banjir nah.

"Imbasnya kenak dua rumah, dan didalam nya ada lima orang, lalu di rumah ada dua sapi. Sapinya hanyut semua. Terus dibawah jembatan ada satu kandang sapi juga yang terbawa air. Lalu, di lingkungan jembatan ada 6 rumah ikut terdampak material longsoran."

"Alhamdulillah tidak ada korban jiwa, hanya 6 rumah rusak, serta tiga sapi tersapu oleh air bah," imbuhnya.

Pasca kejadian ini, Jembatan Sidomulyo kondisinya sangat berbahaya karena pondasi jembatan sudah terkikis, dan ditambah gelagar jembatan sudah melengkung.

"Jembatan itu sudah miring dan membahayakan, untuk kendaraan ringan masih bisa lewat tapi untuk kendaraan berat harus kaji ulang lagi karena kondisi jembatan sudah seperti itu."

"Saya berharap untuk secepatnya bangunan jembatan untuk segera dibangun kembali, karena sudah membahayakan," ucapnya.

Baca juga: Cerita Korban Banjir Bandang di Lebakbarang Pekalongan, Lihat Pohon dan Batu Besar Berjalan

Kusnoyo juga berterimakasih kepada masyarakat, lalu perangkat desa, kecamatan, BPBD, Dinas PU, TNI, Polri yang ikut kerja bakti untuk gotong-royong untuk membuka yang tertutup material longsoran.

Pantauan lapangan, di wilayah Kecamatan Lebakbarang, ada tiga titik longsor yaitu di Desa Sidomulyo, Desa Tembelanggunung dan Kutorembet.

Dari tiga titik tersebut, paling parah ada di Desa Sidomulyo. Lalu, BPBD Kabupaten Pekalongan sudah turun ke lokasi untuk memberikan bantuan. Dinas PU-Taru juga telah menerjunkan alat berat, dan meninjau jembatan untuk mempersiapkan penanganan dan perbaikan. (*)

Sumber: Tribun Pantura
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved