Berita Pekalongan

Korban Banjir Bandang di Wangandowo Pekalongan Dapat Perhatian Serius PJ Gubernur Jateng

Banjir bandang yang menerjang Desa Wangandowo Pekalongan, mendapatkan perhatian serius dari Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana.

Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: m zaenal arifin
Istimewa
Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana, didampingi Bupati Pekalongan Fadia Arafiq mendatangi langsung posko pengungsian, Banjir Bandang yang menerjang di Desa Wangandowo, Kecamatan Bojong pada Kamis (14/3/2024) malam. 

TRIBUN-PANTURA.COM, KAJEN - Banjir bandang yang menerjang Desa Wangandowo, Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan, mendapatkan perhatian serius dari Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana.

Nana Sudjana mendatangi langsung posko pengungsian, pada Kamis (14/3/2024) malam.

Dalam kejadian ini ada dua korban yaitu ibu dan anak meninggal dunia.

"Penyebab banjir bandang ini disebabkan, kolam resistensi perusahaan ini jebol karena tanggul masih terbuat dari tanah yang dipadatkan."

"Sehingga, mengakibatkan melimpahnya air yang melebihi kapasitas, hingga tanggul jebol yang mengakibatkan banjir bandang, serta melimpas ke pemukiman," kata Pejabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah.

Pasca kejadian ini, Pemkab Pekalongan sudah mengambil langkah-langkah agar pihak perusahaan bertanggung jawab atas musibah ini.

"Pemda Pekalongan sudah mengambil langkah-langkah, dengan mengundang dan mempertemukan warga dengan perusahaan mereka akan membiayai seluruh kerugian," imbuhnya.

Kemudian, saat disinggung apakah ada tindakan khusus bagi perusahaan pabrik sepatu terkait jebolnya tanggul ini, Nana mengungkapkan, hal itu adalah kewenangan Polda Jateng untuk penyelidikan dan sebagainya.

"Saat ini memastikan seluruh korban banjir bandang, bisa tertangani dengan baik dan menjadi tanggungjawab penuh manajemen perusahaan."

"Adapun volume air di kolam retensi yang menerjang Desa Wangandowo sebesar 158 ribu meter kubik, dengan luasan mencapai 300 meter kali 80 meter," ungkapnya.

Nana mengimbau, kepada warga yang terdampak banjir bandang untuk tetap bertahan di lokasi pengungsian agar lebih aman karena cuaca masih belum memungkinkan untuk menghindari kejadian serupa. (*)

Sumber: Tribun Pantura
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved