Berita Batang

Siap-siap! Pemkab Batang Bakal Buka Formasi PPPK 2024, Ini Formasinya

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Batang bersiap untuk meningkatkan status tenaga pendidik honorer menjadi PPPK.

Penulis: dina indriani | Editor: m zaenal arifin
Istimewa
Ilustrasi seleksi PPPK 

TRIBUN-PANTURA.COM, BATANG - Dalam langkah progresif, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Batang bersiap untuk meningkatkan status tenaga pendidik honorer menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Inisiatif ini tidak hanya mencakup staf pengajar, tetapi juga tenaga kependidikan lainnya, termasuk penjaga sekolah dan staf administrasi.

Kepala Bidang Ketenagakerjaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Batang, M. Arif Rahman,menyampaikan antusiasme terhadap proses rekrutmen yang akan datang.

"Kami menyambut senang perkembangan ini, terutama mengenai penunjukan dan seleksi status PPPK yang selama ini belum mendapat perhatian," tuturnya.

Lebih lanjut, Arif mengindikasikan rencana untuk mengusulkan kerangka kerja yang komprehensif.

"Kami akan mengusulkan struktur penunjukan, tidak hanya untuk guru, jumlah penunjukan akan disesuaikan dengan kapasitas anggaran daerah," ujarnya.

Meskipun angka-angka spesifik masih dalam tahap perhitungan, ada keinginan kuat untuk mengusulkan sebanyak mungkin dalam formasinya.

Namun, keputusan akhir akan tergantung pada kendala anggaran dan kelayakan finansial sumber daya Pemerintah Kabupaten Batang.

Saat memasuki tahun 2024, urgensi untuk mengatasi status pendidik honorer menjadi sangat penting.

“Personel tenaga pendidik yang belum terangkat, sekitar 300 individu masuk dalam kategori ini. Namun, ketidakpastian masih ada karena perubahan yang mungkin terjadi dalam mekanisme seleksi dan penunjukan untuk personel PPPK, yang mungkin berasal dari otoritas pusat,” terangnya.

Saat memasuki tahun 202 lanjutnya, urgensi untuk mengatasi status pendidik honorer menjadi sangat penting karena tahun 2025 sudah tidak ada lagi honorer. 

Pada intinya, sekolah mengakui bahwa pendidik memainkan peran penting, tetapi sama pentingnya adalah mengangkat mereka yang berkontribusi pada ekosistem pendidikan di luar ruang kelas.

“Sedangkan untuk tenaga kependidikan ada sekitar 700 staf non-pengajar, termasuk penjaga sekolah, operator, dan administrator, dengan antusias menantikan kejelasan mengenai masa depan profesional mereka,” pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Pantura
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved