Berita Tegal
BREAKING NEWS: Ratusan Karyawan Garmen di Pemalang Geruduk Kantor Bea Cukai Tegal, Ini Tuntutannya
Ratusan karyawan perusahaan garmen PT Cahaya Timur Gramindo (CTG) Pemalang menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Bea Cukai Tegal.
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: m zaenal arifin
TRIBUN-PANTURA.COM, TEGAL - Ratusan karyawan perusahaan garmen PT Cahaya Timur Gramindo (CTG) Pemalang menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Bea Cukai Tegal, Jumat (17/5/2024).
Mereka menuntut agar Bea Cukai Tegal mencabut pembekuan izin terhadap PT CTG.
Kuasa hukum karyawan PT CTG, Frans Napitu mengatakan, kedatangan para buruh ini untuk menuntut adanya pembatalan atau pencabutan atas pembekuan izin kawasan berikat di PT CTG.
Sebab pembekuan tersebut akan berdampak terhadap pemutus hubungan kerja (PHK) ratusan karyawan.
"Dicabutnya izin tersebut membuat produksi dalam pabrik stop. Maka akan menjadi persoalan bagi rekan-rekan buruh.
Bagaimana mereka menyambung hidup, bagaimana mereka bisa menghidupi anak dan istrinya," katanya.
Frans mengatakan, ia bersama buruh murni datang untuk meminta Kepala Bea Cukai Tegal supaya menggunakan hati nurani, kemanusiaan dan keadilannya.
Sehingga bisa membuat keputusan yang melindungi hak asasi rakyat.
"Kami minta Kepala Bea Cukai Tegal mencabut atau membatalkan pembekuan izin kawasan berikat di PT CTG," ujarnya.
Saat ditemui demonstran, Kepala Bea Cukai Tegal, Yudiarto mengatakan, pihaknya menyanggupi untuk mencabut dan membatalkan pembekuan terhadap PT CTG.
Tetapi perlu ada pertemuan terlebih dahulu antara pengusaha dan kurator.
Sementara alasan pembekuan sendiri dilakukan karena perusahaan dalam kondisi pailit.
"Karena pailit dan dalam pengawasankurator. Sesuai dengan surat saya, karena dalam pengawasan kurator jadi kita bekukan," ungkapnya.
Yudiarto mengatakan, perusahaan tersebut kan memiliki banyak entitas, ada buruh, pengusaha dan pembeli.
Semua itu harus bertemu dan membuat rencana perusahaan kedepan.
Nah, pemerintah dalam hal ini akan memberikan fasilitas dorongan di bagian-bagian tertentu.
Ia berencana akan bertemu dengan pengusaha dan kurator, pada Senin 20 Mei 2024, mendatang.
"Kalau hanya kita dengan buruh, buruh tidak tahu kondisi perusahaan seperti apa dan tidak ngerti."
"Kita perlu ketemu dengan pengusaha dan kuratornya. Senin insyaallah kita jadwalkan," jelasnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.