Pemkab Batang Berikan Tali Asih Atlet Disabilitas yang Berprestasi, Segini Nilainya

TRIBUNJATENG.COM, BATANG - Sebanyak enam atlet disabilitas dan 11 pelatih berprestasi dari National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Kabupaten Batang menerima tali asih senilai Rp49,5 juta dari Pemerintah Kabupaten Batang.

Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi atas prestasi mereka dalam ajang Pekan Paralimpik Provinsi Jawa Tengah IV (Peparprov) tahun 2023.

Penyerahan tali asih dilakukan secara langsung oleh Penjabat (Pj) Bupati Batang, Lani Dwi Rejeki, di Aula Kantor Bupati Batang. 

NPCI Kabupaten Batang berhasil meraih total tujuh medali, terdiri dari dua medali emas, satu medali perak, dan empat medali perunggu. 

"Total ada Rp 49,5 juta untuk tali asih. Belum termasuk uang pembinaan dan operasional."

"Meskipun jumlahnya tidak seberapa, kami berharap bisa memacu semangat atlet disabilitas di Batang untuk lebih berprestasi dan terus mengharumkan nama Batang, apalagi nanti yang mendapatkan emas akan berlaga di tingkat nasional," tutur Pj Bupati Batang Lani Dwi Rejeki, Kamis (30/5/2024).

Sementara itu, Ketua NPCI Batang Subadi mengapresiasi, perhatian Pemerintah Kabupaten Batang yang telah memberikan atensi kepada atlet disabilitas di Batang.

Ia menyebut ada empat Cabang olahraga (Cabor) yang berhasil meraih prestasi pada Peparprov Tahun 2023. Meliputi Boccia, para angkat berat, para tenis meja dan para atletik. 

“Total tali asih yang diberikan untuk Atlet dan Official yaitu Rp 49,5 juta. Tali asih ini diberikan untuk 6 atlet serta 11 pelatih dan official,” terangnya. 

Sedangkan untuk total anggaran dari Hibah untuk kegiatan NPCI dan tali asih tahun 2024 sejumlah Rp 110 juta.

Kegiatan tahun 2024 yaitu Selekda, Pelatda, Peparpeda di bulan Agustus dan Peparnas di Aceh bulan oktober 2024. 

“Alhamdulillah Pemkab Batang lebih baik dibandingkan dengan Kabupaten lain. Tidak usah dilihat dari nominalnya, tapi kami melihat dari perhatian Pemkabnya. Tapi kami berharap ke depannya, atensinya bisa setara dengan atlet yang non disabilitas,” pungkasnya. (*)