Idul Adha 2024

Idul Adha 2024, Mas Wawan Ajak Masyarakat Kota Semarang Teladani Ketakwaan Nabi Ibrahim dan Ismail

Di momen Idul Adha 1445 H/ 2024 M ini, bakal calon Wakil Wali Kota Semarang, Dr Dr Ady Setiawan SH MH MM MT membagikan 11 ekor hewan kurban.

Editor: m zaenal arifin
Istimewa
Perwakilan Bakal Calon Wakil Walikota Semarang Dr Dr Ady Setiawan SH MH MM MT atau Mas Wawan menyerahkan 1 ekor sapi kurban kepada Ketua Lazisnu PWNU Jawa Tengah, Muhammad Mahsun bersamaan acara seremonial penyembelihan hewan kurban di halaman PWNU Jawa Tengah Jl dr Cipto No.180 Semarang, Selasa (18/6/2024). 

TRIBUN-PANTURA.COM, SEMARANG - Di momen Idul Adha 1445 H/ 2024 M ini, bakal calon Wakil Wali Kota Semarang, Dr Dr Ady Setiawan SH MH MM MT membagikan 11 ekor hewan kurban di Kota Semarang.

11 ekor hewan kurban tersebut terdiri dari 5 ekor sapi dan 6 ekor kambing. Yang mana 1 ekor sapi kurban diserahkan ke Lazisnu PWNU Jawa Tengah untuk dibagikan kepada masyarakat Kota Semarang.

Penyerahan hewan kurban dilakukan oleh perwakilan Mas Wawan, sapaan Ady Setiawan, kepada Ketua Lazisnu PWNU Jawa Tengah, Muhammad Mahsun bersamaan acara seremonial penyembelihan hewan kurban di halaman Kantor PWNU Jawa Tengah, Selasa (18/6/2024) lalu.

Selain itu, Mas Wawan juga mengirim empat ekor sapi ke beberapa masjid dan musala di Kota Semarang. Di antara ke Masjid Al Husna Beldak Kantil Tlogosari Kulon Pedurungan, Masjid Baitul Makmur Pancakarya, Masjid Rejosari Semarang Timur dan Mushola Nurul Islam Kampung Pengapon. 

Kemudian, enam ekor kambing dikirim ke Masjid Agung Semarang (MAS) Kauman, Masjid BSB Mijen Semarang, Masjid Al Ikhlas Perumahan Plamongan Indah, Masjid Al Huda Perumahan Plamongan Indah, Masjid Darussalam Perumahan Plamongan Indah dan Masjid Lempongsari Gajahmungkur Semarang. 

Mas Wawan menuturkan, gerakan berkurban ini terinspirasi dari Nabi Ibrahim AS yang sangat patuh, taat, dan ikhlas menjalankan perintah Allah dan ujian Allah sehingga dirinya mendapatkan kemenangan dan kebahagiaan di sisi Allah.

"Kita yang berada di zaman teknologi ini perlu meneladani sikap ketakwaan seperti Nabi Ibrahim dan Ismail agar kita tidak tergelincir akan hedonisme," ucap Mas Wawan, dalam keterangannya.

Pria asli Kota Semarang yang kini tengah menunaikan ibadah haji itu melanjutkan, membangun Kota Semarang juga harus diikuti semangat dan keikhlasan meneruskan kebaikan dan memperbaiki yang masih kurang, egaliter dan guyub menempatkan proporsi tanggung jawab dan partisipasi masyarakat secara adil dan transparan.

"Kita tidak boleh menganggap remeh siapapun juga yang ingin berbuat kebaikan di bumi Pandanaran ini," tegas Mas Wawan.

Rois Syuriah PWNU Jawa Tengah KH. Ubaidillah Shodaqoh yang akrab disapa Gus Ubed menuturkan, kurban sebagai simbol yang tidak ada artinya jika yang disimbolkan tidak dilaksanakan.

Maksudnya, ibadah kurban merupakan sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah tanpa reserve atau taat sepenuhnya, tanpa syarat dan tanpa pamrih.

"Nabiyullah Ibrahim taat tanpa reserve, sedangkan Nabi Ismail ikhlas disembelih dengan keikhlasan tanpa batas. Kita tidak bisa meniru persis, kita tidak mampu, tapi setidaknya kita bisa meniru semangat berkurban dan keikhlasannya dengan diwujudkan menyembelih hewan kurban atau pengorbanan dalam hal lain," ucap Gus Ubed.

Pengasuh Ponpes Al Itqon Bugen Semarang melanjutkan, dengan semangat kurban ini, semoga ketakwaan dan keikhlasan kita selalu meningkat.

"Kurban Idul Adha ini, implementasinya dalam tingkah laku sehari-hari kita yang akan datang. Sebagai penjiwaan ketaatan dan ikhlas kita kepada Allah SWT," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Lazisnu PWNU Jateng, Muhammad Mahsun mengucapkan terima kasih kepada para mudhohi (pengurban) yang mempercayakan berkurban lewat Lazisnu Jawa Tengah.

Halaman
12
Sumber: Tribun Pantura
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved