Berita Batang

Temuan Candi Batu Bata di Lokasi KIT Batang, BRIN: Perlu Analisis Dampak Industri Terhadap Candi

Penemuan Candi Batu Bata yang berada di Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang saat ini masih dalam proses ekskavasi.

Penulis: dina indriani | Editor: m zaenal arifin
Istimewa
Proses ekskavasi temuan Candi Batu Bata di Perbatasan Desa Sidorejo dan Desa Sawangan, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang. 

TRIBUN-PANTURA.COM, BATANG - Penemuan Candi Batu Bata yang berada di Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang saat ini masih dalam proses ekskavasi.

Arkeolog BRIN, Agustrijanto Indrajaja menyebut setelah ekskavasi penting dilakukan sebuah kajian analisis dampak industri terhadap candi dan lingkungannya. 

Pasalnya, posisi candi yang berasal dari tahun 630-an atau abad ke-7 ini berada di area Proyek Strategis Nasional (PSN), Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB).

"Kita akan coba mengajukan untuk analisis, penting setelah ini ditampakkan adalah analisis dampak."

"Dampak industri terhadap keberadaan seperti ini, kita perlu membuat kegiatan tersendiri analisis dampak dari pembangunan kawasan terhadap petirtaan, itu juga perlu suatu kajian tersendiri," tuturnya, beberapa waktu lalu.

Adapun Agus menjelaskan untuk tahapan yang dilakukan untuk menyelamatkan candi diantaranya dengan ekskavasi, mendelineasi, analisis dampak industri, membuat zonasi-zonasi, hingga meningkatkan status bangunan ke konservasi.

"Penggalian candi menunjukkan bahwa struktur candi hanya tersisa bagian kaki saja, atau sekitar 30 persen dari total bangunan, bagian tubuh dan atas bangunan sudah rusak tidak ada lagi,, karena memang struktur candi adalah batu bata merah yang mudah rusak," ujarnya.

Selain itu, ditemukan juga selasar candi di kedalaman 1,9 meter dari permukaan tanah.

Titik candi lain juga ditemukan di puncak bukit sekitar 200 meter dari lokasi di arah tenggara.  

"Kalau bantuan dari BRIN, kita harus mengajukan ke Rumah Program di usulan tiap tahun dari seluruh peneliti yang ingin melakukan penelitian bisa dilakukan di Rumah Program, membuat proposal nanti ada reviewer yang menilai, kalau lulus baru kita bisa jalan," imbuhnya.

Terkait dengan anggaran pihaknya belum bisa memastikan tentang nominal anggaran yang dibutuhkan.

Baik untuk analisis dampak industri, hingga ekskavasi seluruh temuan di wilayah yang masuk dalam delineasi. Yaitu pada lahan seluas 2 kilometer kali 2 kilometer. (*)

Sumber: Tribun Pantura
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved