Berita Pekalongan

Viral, Maling Bebek di Kesesi Pekalongan Tewas Diduga Karena Dimassa, Begini Kata Kades dan Polisi

Viral di media sosial, maling bebek tewas akibat dimassa di Desa Karyomukti, Kecamatan Kesesi, Kabupaten Pekalongan.

Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: m zaenal arifin
Tribunpantura.com/Istimewa
Pencuri bebek saat dipukuli warga di balai desa setempat. 

Kemudian, warga lalu menghubungi dirinya namun malam itu ia sedang sakit jadi dan tidak bisa datang. Lalu, Carik dan perangkat desa yang datang.

Setelah itu, pria tak dikenali itu dibawa ke balai desa dan terjadilah kejadian seperti di video yang menyebar di medsos itu.

"Tidak ada aksi pengeroyokan oleh warga, seperti yang dinarasikan dalam media sosial. Jika pun ada aksi pemukulan, itu dilakukan oleh warga yang emosi saat menanyakan asal usul bebek tersebut. Itu spontan, karena ada yang emosi," ucapnya.

Saat disinggung terkait klarifikasi di kantor balai desa, Nur Wasis mengungkapkan, pada klarifikasi di balai desa diketahui pria tersebut bernama Bima RM (25), warga Desa Sidosari, Kecamatan Kesesi.

Pria ini mengaku mengambil bebek itu di dekat kandang kerbau di Desa Kaibahan. 

"Dini hari itu juga Pemerintah Desa Karyomukti menghadirkan pemilik bebek bernama Tasmo dan Kepala Desa Sidosari M Eksan. Pencurian tujuh ekor anak bebek pun berakhir secara kekeluargaan dengan dibuatkan surat pernyataan dari pelaku."

"Pelaku ini lalu dibawa pulang oleh Kepala Desa Sidosari M Eksan, dan permasalahan telah selesai dengan kekeluargaan," ungkapnya.

Akan tetapi, pada keesokan harinya pria tersebut sakit dan oleh keluarganya diperiksakan di RSUD Kesesi. Setelah dibawa pulang untuk menjalani rawat jalan, buruh harian lepas ini kembali sakit. Keluarga lantas kembali membawanya ke rumah sakit.

Namun, Bima akhirnya menghembuskan nyawanya di rumah sakit pada hari Senin pagi.

"Mendengar informasi Bima meninggal dunia, perangkat desanya datang ke Desa Sidosari untuk bertakziyah dan berbela sungkawa. Saya pun datang pada siang harinya."

"Keluarga almarhum pun menerima bahwa itu sebagai musibah dan menolak untuk dilakukan otopsi. Ada surat pernyataannya juga," imbuh dia.

Sementara itu, Kapolres Pekalongan AKBP Doni Prakoso saat dihubungi, membenarkan adanya kejadian tersebut.

"Sudah dalam penanganan. Saat ini tahap pemeriksaan saksi-saksi. Karena, foto yang beredar dengan pelaku yang diamankan di balai desa berbeda."

"Dari pihak keluarga korban menyatakan keberatan dan tidak bersedia dilakukan autopsi, serta menyatakan bahwa meninggalnya korban karena penyakit," kata Kapolres Pekalongan AKBP Doni Prakoso. (*)

Sumber: Tribun Pantura
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved