Berita Pekalongan

Viral, Maling Bebek di Kesesi Pekalongan Tewas Diduga Karena Dimassa, Begini Kata Kades dan Polisi

Viral di media sosial, maling bebek tewas akibat dimassa di Desa Karyomukti, Kecamatan Kesesi, Kabupaten Pekalongan.

Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: m zaenal arifin
Tribunpantura.com/Istimewa
Pencuri bebek saat dipukuli warga di balai desa setempat. 

TRIBUN-PANTURA.COM, KAJEN - Sebuah video berdurasi 41 detik viral disosial media. Di video tersebut diramaikan dengan postingan terduga pencuri atau maling bebek tewas akibat dimassa di Desa Karyomukti, Kecamatan Kesesi, Kabupaten Pekalongan.

Pada unggahan di akun Instagram @beritapekalongan2 pada 5 jam yang lalu diberikan caption 'Dituding mencuri bebek, seorang pria tewas setelah dimassa warga.

Dalam narasinya dituliskan turut berduka, Seorang pria yang warga Sidosari Kesesi tewas setelah dipukuli warga lantaran dituding mencuri anak bebek (meri) pada Sabtu malam (3/8/24) di desa Karyomukti Kesesi.

Korban meninggal pada senin pagi setelah sebelumnya dilarikan ke rumah sakit. 

Kronologi menurut warga, Saat itu korban datang ke warung untuk beli teh sambil membawa seekor bebek kecil (meri) yang ditaruh di karung.

Banyak orang yang melihat dan mengira itu hasil curian. Saat ditanyai korban mengatakan bebek itu nemu dari sungai. Warga yang tidak percaya akhirnya membawa korban ke Balaidesa dan menghujaninya dengan pukulan tanpa ampun. 

Informasi kebenaran korban mencuri atau tidak masih simpang siur, bahkan hingga saat ini warga juga sedang menunggu kabar apakah ada yang kehilangan bebek.

Sementara itu kabar kematian korban sangat disayangkan banyak pihak dan kasus ini sudah dilaporkan ke pihak berwajib.'

Postingan tersebut, mendapatkan komentar sebanyak 152 komentar.

Kepala Desa Karyomukti, Nur Wasis, mengatakan, bahwa tidak ada aksi pengeroyokan oleh warga terhadap orang yang dituduh mencuri bebek tersebut.

"Ada aksi pemukulan yang spontan dilakukan oleh seorang warga. Namun itu tak fatal," kata Kades Karyamukti Nur Wasis, Selasa (6/8/2024).

Dirinya menceritakan kronologisnya, pada hari Minggu (4/8/2024) dini hari sekitar pukul 00.30 WIB, ada seorang pria tak dikenal melintasi jalanan di desanya.

Pria ini lantas mampir untuk beli minum di salah satu warung warga di pinggir jalan yang hari itu masih buka. Pria tersebut pakaiannya basah semua dan kakinya penuh lumpur.

"Pria tak dikenal itu ini ditanya oleh pemilik warung dari mana dan sebagainya. Pria ini menjawab baru menjala ikan. Terus ditanya lagi ikannya mana."

"Di tengah obrolan itu, tiba-tiba terdengar suara bebek dari karung yang dibawa oleh pria tersebut. Sehingga, warga pun kembali menanyakan itu bebek milik siapa. Namun, jawaban pria itu justru tidak tegas," ucapnya.

Kemudian, warga lalu menghubungi dirinya namun malam itu ia sedang sakit jadi dan tidak bisa datang. Lalu, Carik dan perangkat desa yang datang.

Setelah itu, pria tak dikenali itu dibawa ke balai desa dan terjadilah kejadian seperti di video yang menyebar di medsos itu.

"Tidak ada aksi pengeroyokan oleh warga, seperti yang dinarasikan dalam media sosial. Jika pun ada aksi pemukulan, itu dilakukan oleh warga yang emosi saat menanyakan asal usul bebek tersebut. Itu spontan, karena ada yang emosi," ucapnya.

Saat disinggung terkait klarifikasi di kantor balai desa, Nur Wasis mengungkapkan, pada klarifikasi di balai desa diketahui pria tersebut bernama Bima RM (25), warga Desa Sidosari, Kecamatan Kesesi.

Pria ini mengaku mengambil bebek itu di dekat kandang kerbau di Desa Kaibahan. 

"Dini hari itu juga Pemerintah Desa Karyomukti menghadirkan pemilik bebek bernama Tasmo dan Kepala Desa Sidosari M Eksan. Pencurian tujuh ekor anak bebek pun berakhir secara kekeluargaan dengan dibuatkan surat pernyataan dari pelaku."

"Pelaku ini lalu dibawa pulang oleh Kepala Desa Sidosari M Eksan, dan permasalahan telah selesai dengan kekeluargaan," ungkapnya.

Akan tetapi, pada keesokan harinya pria tersebut sakit dan oleh keluarganya diperiksakan di RSUD Kesesi. Setelah dibawa pulang untuk menjalani rawat jalan, buruh harian lepas ini kembali sakit. Keluarga lantas kembali membawanya ke rumah sakit.

Namun, Bima akhirnya menghembuskan nyawanya di rumah sakit pada hari Senin pagi.

"Mendengar informasi Bima meninggal dunia, perangkat desanya datang ke Desa Sidosari untuk bertakziyah dan berbela sungkawa. Saya pun datang pada siang harinya."

"Keluarga almarhum pun menerima bahwa itu sebagai musibah dan menolak untuk dilakukan otopsi. Ada surat pernyataannya juga," imbuh dia.

Sementara itu, Kapolres Pekalongan AKBP Doni Prakoso saat dihubungi, membenarkan adanya kejadian tersebut.

"Sudah dalam penanganan. Saat ini tahap pemeriksaan saksi-saksi. Karena, foto yang beredar dengan pelaku yang diamankan di balai desa berbeda."

"Dari pihak keluarga korban menyatakan keberatan dan tidak bersedia dilakukan autopsi, serta menyatakan bahwa meninggalnya korban karena penyakit," kata Kapolres Pekalongan AKBP Doni Prakoso. (*)

Sumber: Tribun Pantura
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved