Berita Pekalongan

Uji Coba Perdana, Pemkot Pekalongan Tanam Padi Biosalin di Lahan Terdampak Rob

Pemkot Pekalongan melakukan uji coba perdana penanaman padi varietas Biosalin di lahan sawah payau.

Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: m zaenal arifin
Tribunpantura.com/Istimewa
Penanaman perdana uji coba lahan terdampak rob, di Bantaran Krapyak, Kelurahan Krapyak, Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan. 

Perwakilan BBPSI Biogen Bagian Pengembangan Benih Biosalin Sumali, Bagian Pengembangan Benih Biosalin, Sumali, menjelaskan bibit padi yang ditanam di lahan terdampak rob tersebut adalah varietas Biosalin 1 dan Biosalin 2.

Digunakannya, bibit padi Biosalin karena varietas tersebut tahan terhadap air payau, atau air tawar yang tercampur dengan air laut.

"Penanaman, padi di lahan yang diuji coba yang bekas terdampak rob tersebut tidaklah mudah. Dari pengukuran, kadar Total Dissolved Solids (TDS) atau zat padat terlarut di lahan tersebut mencapai 4.000 ppm."

"Dengan kadar TDS setinggi itu, tidak bisa ditanami bibit padi varietas biasa, ditambah lagi dengan kadar salinitas yang mencapai 14 persen. Maka, digunakanlah bibit padi Biosalin yang bisa tahan terhadap air payau," ucapnya.

Sumali memperkirakan, tingkat keberhasilan penanaman padi Biosalin di lahan tersebut mencapai 85 persen.

Tingkat keberhasilan bisa naik ke 95 persen, jika ada air hujan. Adapun masa panennya sekitar 85 hari sejak penanaman.

"Untuk produksi GKP (gabah kering panen), kalau biosalin 1 paling tinggi 7,5 ton. Tapi kalau biosalin 2 bisa sekitar 10 ton. Tetapi berasnya lebih enak yang biosalin 1."

"Jadi, ada kelebihan kekurangan masing-masing," imbuhnya. (*)

Sumber: Tribun Pantura
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved