Berita Tegal

Beasiswa Dokter Aulia Ternyata Bukan dari Pemkot Tegal, Sekda Ungkap Fakta Ini

Kematian dokter Aulia Risma Lestari, mahasiswi PPDS Anastesi di Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, saat ini dalam penyelidikan kepolisian.

istimewa
Dokter Aulia Risma dan Surat Kemenkes 

TRIBUN-PANTURA.COM, TEGAL - Kematian dokter Aulia Risma Lestari, mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anastesi di Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, saat ini dalam penyelidikan kepolisian. 

Almarhumah yang merupakan ASN di lingkungan Pemerintah Kota Tegal diduga mengakhiri hidup karena tidak kuat mendapatkan perundungan selama PPDS. 

Tetapi dugaan bunuh diri itu dibantah oleh pihak keluarga yang menyebut dokter Aulia meninggal dunia karena sakit.

Di tengah ramainya pemberitaan tersebut, beredar informasi keinginan dokter Aulia untuk keluar dari PPDS Anestesi Undip Semarang. 

Namun keinginan itu terhalang adanya biaya penalti atau denda sebesar Rp 500 juta lantaran PPDS yang sedang dijalani merupakan beasiswa dari pemerintah. 

Sekretaris Daerah Kota Tegal, Agus Dwi Sulistyantono mengatakan, pihaknya tidak tahu terkait denda atau penalti dari beasiswa PPDS yang didapatkan oleh dokter Aulia. 

Baca juga: Makna Filosofi Logo Hari Jadi Ke-402 Kabupaten Pekalongan

Beasiswa PPDS yang sedang dijalani almarhumah dari Kementerian Kesehatan RI. 

Anggarannya bersumber dari ABPN, semua dibiayai negara mulai dari perkuliahan dan jika tidak salah mendapatkan uang saku.

"Itu beasiswa PPDS dari Kemenkes, bukan dari Pemkot Tegal. Terkait adanya denda atau penalti, saya tidak tahu," kata Agus saat dihubungi melalui saluran telepon, Senin (19/8/2024).

Baca juga: 6 Parpol Deklarasikan Pasangan Faruq-Ashim Maju Pilkada Kota Tegal

Agus mengatakan, ia sangat merasa kehilangan dokter Aulia yang merupakan salah satu tenaga medis di Pemkot Tegal.

Karena almarhumah diharapkan bisa mengisi kekurangan SDM di bidang spesialisasi anestesi. 

"Sebelum menempuh spesialisasi, dia selama di RSUD Kardinah, salah satu andalan kita."

"Dia dokter IGD yang baik, kinerjanya juga bagus. Dalam penugasan di bagian casemix juga oke," ungkap Agus yang juga pernah menjadi Direktur RSUD Kardinah Tegal. (*)

Sumber: Tribun Pantura
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved