Berita Tegal

Pengecoran Jalan Margasari-Pagerbarang Tegal Dikhawatirkan Tak Bertahan Lama, Ini Sebabnya

Pekerjaan peningkatan kualitas jalan ruas Margasari-Jedung-Pagerbarang dengan perkerasan rigid beton di Desa Karangdawa, kini mencapai 55,22 persen.

Istimewa
Pekerja konstruksi membasahi geotextile non woven dengan air untuk menjaga kelembaban beton, pada pekerjaan peningkatan kualitas jalan ruas Margasari-Jedung-Pagerbarang, di Desa Karangdawa, Kecamatan Pagerbarang beberapa waktu lalu. 

TRIBUN-PANTURA.COM, SLAWI - Progres pekerjaan peningkatan kualitas jalan ruas Margasari-Jedung-Pagerbarang dengan perkerasan rigid beton pada segmen jalan sepanjang 405 meter di Desa Karangdawa, kini mencapai 55,22 persen. 

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Kabupaten Tegal Joko Kurnianto, bersama Staf Ahli Bupati Tegal Bidang Hukum, Politik dan Pemerintahan Nurhapid Junaedi, melakukan peninjauan di lokasi pekerjaan beberapa waktu lalu. 

Meski tidak didesain untuk dilintasi moda kendaraan dengan muatan sumbu terberat (MST) di atas 8 ton, namun tampak sejumlah kendaraan truk yang melintas MST-nya diperkirakan lebih dari 8 ton. 

Hal ini menurut Joko berisiko menimbulkan kerusakan struktur jalan di kemudian hari.

Menurutnya, klasifikasi ruas jalan Margasari-Pagerbarang sebagai kolektor sekunder yang menghubungkan antar ibukota kecamatan dan antar kabupaten, menjadikan ruas jalan ini sebagai jalur alternatif terdekat supir truk yang akan melintas dari Brebes ke Banyumas.

Terlebih, saat ini sedang berlangsung pengalihan arus lalu-lintas Pejagan-Purwokerto akibat penutupan Jembatan Poncol di Brebes. 

Baca juga: Banyak Pelaku Usaha di Kota Pekalongan Tak Tahu Cara Pelaporan Kegiatan Penanaman Modal

Kondisi tersebut semakin meningkatkan intensitas arus kendaraan berat yang melintas di ruas jalan Kabupaten Tegal

Untuk itu, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan Kabupaten Tegal terkait penetapan kelas jalan dan pengaturan kendaraan yang boleh melintas.

“Jalan ruas Margasari-Jedung-Pagerbarang jadi alternatif lintasan kendaraan berat dari Brebes ke Purwokerto. Risiko kerusakan jalan juga akan meningkat karena konstruksinya tidak didesain untuk ini. Secepatnya kita akan koordinasi dengan Dinas Perhubungan terkait pengaturan atau pembatasan tonase kendaraan yang boleh melintas,” ungkap Joko, dalam rilis yang diterima, Jumat (20/9/2024). 

Hal ini pun dibenarkan konsultan pengawas Mar Atun yang menyaksikan sendiri banyaknya kendaraan berat yang melintas. 

Baca juga: Keliling Semarang Gratis Naik Bus Wisata Pemkot, Kini Bisa Pesan Online, Begini Caranya

Menurutnya, konstruksi jalan yang dibangun pada ruas ini, sekalipun menggunakan rigid beton, tidak akan mampu secara terus menerus menahan beban berat kendaraan yang melintas.

“Kalau satu dua kendaraan berat yang melintas masih masuk. Cuma nanti kalau yang lewat sudah di atas sepuluh kendaraan berat per hari memang konstruksinya harus yang lebih tinggi lagi,” jelasnya.

(*)

Sumber: Tribun Pantura
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved