Berita Pekalongan

Fadia-Sukirman Tempuh Jalur Hukum, Minta Polres Pekalongan Usut Pelaku Pelemparan

Buntut bentrokan dan perang batu antar dua kubu pendukung paslon di depan Kantor KPU Kabupaten Pekalongan berujung ke ranah hukum.

Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: m zaenal arifin
Tribunpantura.com/Istimewa
Perang batu dan bambu terjadi saat pendukung kedua calon bupati dan calon wakil bupati di Kabupaten Pekalongan terlibat bentrokan hebat pada saat acara pengundian nomor urut Pilkada 2024, di kantor KPU Kabupaten Pekalongan, Senin (23/9/2024). 

TRIBUN-PANTURA.COM, KAJEN - Buntut bentrokan dan perang batu antar dua kubu pendukung paslon di depan Kantor KPU Kabupaten Pekalongan berujung ke ranah hukum.

Tim kuasa hukum dari paslon nomor urut 1 Fadia Arafiq-Sukirman secara resmi melaporkan peristiwa kekerasan yang menimpa kubu bupati petahana itu ke Unit II Satreskrim Polres Pekalongan.

"Materi yang kami laporkan ialah adanya insiden kekerasan terhadap paslon Fadia-Sukirman."

"Kami juga sudah menerima tanda bukti pelaporan dari Polres Pekalongan dan harapan kami segera ditindaklanjuti," kata M Zaenudin selaku Ketua tim kuasa hukum paslon Fadia Arafiq-Sukirman, Kamis (26/9/2024).

Pihaknya juga meminta penyidik Polres Pekalongan, untuk secepatnya memproses hukum pelaku aksi kekerasan terhadap kliennya yaitu calon Bupati Pekalongan Fadia Arafiq.

"Kami mendesak, Polres Pekalongan segera memproses hukum pelaku. Kami juga sudah menyerahkan bukti-bukti insiden itu, termasuk mobil yang ditumpangi Bu Fadia dan Pak Sukirman serta rekaman video saat insiden itu," ucapnya.

Tim hukum Fadia-Sukirman lapor polisi
M Zaenudin (tengah) selaku Ketua tim kuasa hukum paslon nomor urut 1 Fadia Arafiq-Sukirman, saat melaporkan peristiwa kekerasan pada saat pengambilan nomor urut di halaman KPU Kabupaten Pekalongan.

Terkait siapa pelaku, pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada Polres Pekalongan untuk melakukan penyelidikan.

"Kami harap ini diproses secara hukum, dan supaya pelaku bisa dijebloskan ke penjara," imbuhnya.

Baca juga: BREAKING NEWS: Bentrokan Antar Pendukung Saat Pengundian Nomor Urut Paslon Pilbup Pekalongan

Sementara itu, Jahirin, Ketua Tim Advokasi dan Hukum Paslon Fadia-Sukirman mengatakan, bahwa insiden itu tergolong kekerasan dan membahayakan keselamatan Fadia-Sukirman.

"Kami juga menyayangkan, atas pengamanan dari kepolisian atas terjadinya kericuhan tersebut. Harusnya, ketika paslon Fadia-Sukirman datang ke KPU sudah steril dari relawan paslon lain."

"Tetapi, kita lihat tidak ada blokade, tidak ada sterilisasi, sehingga kemudian ketika pasangan Fadia-Sukirman masuk ke depan halaman KPU banyak sekali massa mereka yang ada di sana," tambahnya.

Baca juga: Ini Penyebab Bentrokan Antar Pendukung Saat Pengundian Nomor Urut Paslon Pilbup Pekalongan

Terpisah, Kasat Reskrim Polres Pekalongan AKP Danang Sri Wiratno saat dihubungi terkait perkembangan hal tersebut hingga saat ini belum memberikan keterangan. (*)

Sumber: Tribun Pantura
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved