Berita Kudus
Gethuk Nyimut, Warisan Rasa dari Lereng Muria Kudus yang Kian Digemari, Cocok untuk Oleh-oleh
Gethuk Nyimut, makanan legendaris yang berasal dari Desa Kajar, Kecamatan Dawe, Kudus. Cocok untuk oleh-oleh.
Penulis: Saiful Masum | Editor: m zaenal arifin
TRIBUN-PANTURA.COM, KUDUS - Liburan akhir tahun tidak melulu soal destinasi wisata.
Bagi para pecinta kuliner, Kabupaten Kudus menawarkan pengalaman berbeda.
Berburu makanan khas yang tidak hanya memanjakan lidah tetapi juga kaya akan cerita tradisi.
Salah satunya adalah Gethuk Nyimut, makanan legendaris yang berasal dari Desa Kajar, Kecamatan Dawe.
Terbuat dari ketela pohon yang tumbuh subur di lereng Gunung Muria, Gethuk Nyimut diolah dengan resep warisan nenek moyang.
Namanya mencerminkan bentuknya yang kecil dan menggemaskan—bola-bola gethuk yang disajikan hangat, sangat cocok dinikmati di tengah dinginnya musim hujan.
Baca juga: SMK NU Ma’arif Kudus Kini Punya Pusat Keunggulan DAIKIN Center of Excellence, Pelajari Tata Udara
Cita Rasa yang Khas dan Inovasi Tiada Henti
Sejak mulai dikembangkan pada 2011, Gethuk Nyimut terus menghadirkan inovasi.
Selain rasa original, kini tersedia berbagai varian seperti cokelat, stroberi, nanas, durian, hingga varian unik seperti saus alpukat dan gethuk krispi yang dibuat dari ketela ungu.
Saus alpukat, yang mulai diperkenalkan pada 2020, menambah keunikan Gethuk Nyimut sekaligus memanfaatkan potensi buah lokal.
“Gethuk Nyimut dulunya hanya makanan sehari-hari masyarakat di sini. Tapi dengan kreativitas, kami tambahkan varian rasa dan memperluas pemasaran,” ujar Fauzul Muna (20), generasi ketiga produsen Gethuk Nyimut dari Desa Kajar.
Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) menjadi momen sibuk bagi para produsen Gethuk Nyimut. Permintaan bisa melonjak hingga dua kali lipat.
“Biasanya kami mengolah sekitar 50 kilogram ketela pohon per hari. Saat liburan, bisa lebih dari 100 kilogram,” ungkap Anjas (50), salah satu produsen.
Baca juga: Ditunjuk Presiden Prabowo Jadi Mendikdasmen, Begini Sosok Abdul Muti di Mata Keluarga di Kudus
Meningkatnya popularitas Gethuk Nyimut tidak lepas dari pemasaran yang kini menjangkau berbagai kota besar di Indonesia. Selain dijual di rumah produksi dan pertokoan, produk ini juga tersedia secara online.
Satu porsi Gethuk Nyimut dibanderol mulai Rp 10.000, tergantung varian rasa.
Proses Tradisional yang Tetap Dijaga
Meski terus berinovasi, cara pembuatan Gethuk Nyimut tetap mempertahankan keaslian tradisionalnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.