Berita Batang

Pabrik Grinding Ball di KIT Batang Mulai Dibangun, Elecmetal Longteng Investasikan Rp 600 Miliar

PT Elecmetal Longteng Indonesia resmi memulai pembangunan fasilitas produksi grinding ball di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB).

Penulis: dina indriani | Editor: m zaenal arifin
Istimewa
PT Elecmetal Longteng Indonesia resmi memulai pembangunan fasilitas produksi grinding ball di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB). 

TRIBUN-PANTURA.COM, BATANG - PT Elecmetal Longteng Indonesia resmi memulai pembangunan fasilitas produksi grinding ball di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB).

Dengan luas lahan mencapai 4,99 hektar dan total investasi hampir 40 juta USD atau sekitar Rp 600 Miliar, proyek ini menjadi tonggak penting dalam pengembangan industri logam di Indonesia.

PT Elecmetal Longteng Indonesia merupakan hasil kemitraan strategis antara ME Elecmetal dan Longteng Special Steel Co., Ltd.

Fasilitas ini dirancang untuk memproduksi 200.000 ton media gerinda berkualitas tinggi per tahun, dengan distribusi 30 - 35 Persen untuk pasar domestik dan 65 - 70 Persen untuk ekspor.

"Fasilitas ini mencerminkan komitmen kami terhadap keunggulan industri dan keyakinan kami pada potensi besar pasar Indonesia."

"Dengan jaringan penjualan yang kuat dan teknologi produksi canggih, kami optimis dapat mencapai target penjualan 100.000 ton dalam beberapa tahun ke depan," ujar CEO ME Elecmetal sekaligus Direktur PT Elecmetal Longteng Indonesia, Eugenio Arteaga, Kamis (9/1/2025).

Baca juga: Dinkes Batang Gencar Lakukan Fogging untuk Cegah Lonjakan Kasus DBD

ME Elecmetal, perusahaan publik yang terdaftar di Santiago Exchange, Chile, dikenal sebagai produsen mill liner terbesar di dunia.

Dengan sejarah panjang inovasi dan didukung oleh Claro Group, salah satu konglomerasi paling berpengaruh di Amerika Selatan, perusahaan ini telah menjadi pemimpin dalam teknologi pengolahan logam, menyediakan solusi terbaik untuk industri pertambangan global.

Longteng Special Steel Co., Ltd., yang berbasis di China, adalah pemain utama dalam pasar baja khusus global.

Dengan fasilitas manufaktur grinding ball terbesar di dunia yang berkapasitas lebih dari 500.000 MT, Longteng menggabungkan teknologi mutakhir dan proses manufaktur terdepan. 

Perusahaan ini juga memiliki kehadiran yang kuat di Afrika melalui fasilitas modern di Zambia dengan kapasitas lebih dari 100.000 MT.

"Mayoritas ekspor ditujukan ke Australia, salah satu pasar utama produk grinding ball ini."

"Dengan memadukan teknologi unggul ME Elecmetal dan keahlian manufaktur Longteng, perusahaan ini bertujuan untuk menjadi pemimpin pasar di Indonesia," ungkap Eugenio Arteaga.

Baca juga: Sempat Ada Temuan, Dinkes Batang Kini Pastikan Kuliner Dracik Bebas dari Zat Berbahaya

Presiden Longteng Group sekaligus Direktur PT Elecmetal Longteng Indonesia, Xu Sheng, menambahkan bahwa proyek ini adalah tonggak sejarah bagi perusahaan dan menjadi bukti nyata kolaborasi global yang sukses.

"Dengan dukungan penuh dari pemerintah Indonesia dan KITB, kami yakin proyek ini akan membawa dampak positif bagi industri logam nasional," ujarnya.

Sumber: Tribun Pantura
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved