Berita Pekalongan
Film Ambyar Mak Byar Disambut Meriah, Nobar di Pekalongan Dimeriahkan Para Pemain dan Relawan
Para pemain film Ambyar Mak Byar hadir menyapa penonton dalam acara nonton bareng (nobar) di Bioskop XXI Ramayana Pekalongan.
Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: m zaenal arifin
TRIBUN-PANTURA.COM, PEKALONGAN - Para pemain film Ambyar Mak Byar hadir menyapa penonton dalam acara nonton bareng (nobar) di Bioskop XXI Ramayana Pekalongan, Sabtu (11/1/2025).
Film yang diproduksi oleh Bion Studio dan Universal Mediataiment ini tayang perdana pada 9 Januari 2025 dan langsung menarik perhatian para pecinta film lokal.
Film ini dibintangi oleh pasangan penyanyi dangdut, Gilga Sahid dan Happy Asmara, yang melakukan debut akting mereka.
Syuting film berlatar belakang Kraton Solo dan ikon-ikon unik Kota Solo, menonjolkan nuansa Jawa yang kental.
Koordinator relawan Bolone Mase Kabupaten Pekalongan, Aap Pratama, menyatakan apresiasinya terhadap film ini, terutama karena melibatkan artis lokal dan menggunakan bahasa Jawa sebagai bahasa utama.
“Saya bersama seluruh relawan Bolone Mase se-Kabupaten Pekalongan mengadakan nobar Ambyar Mak Byar. Film ini sangat layak ditonton karena menghadirkan budaya Jawa dan diperankan oleh artis lokal yang berbakat,” ujar Aap.
Kisah Band dan Perjuangan Impian
Film Ambyar Mak Byar mengisahkan perjuangan sebuah band bernama Konco Seneng dalam meraih impian mereka.
Personel band ini terdiri dari Jeru (Gilga Sahid), Rick (Evan Loss), Aruna (Angie Williams), Wahyu (Yusril Fahriza), dan Novian (Erick Estrada).
Band tersebut menciptakan genre musik baru berbasis koplo, yang dikenal mampu menghidupkan suasana dan membawa kebahagiaan.
Selain perjalanan band, film ini juga membahas kisah cinta Jeru dan Bethari (Happy Asmara), yang menghadapi berbagai tantangan karena perbedaan status sosial.
“Ada lucu, sedih, dan musikalitas para pemainnya yang sangat menghibur. Ini adalah karya kreatif yang patut didukung,” tambah Aap.
Ajakan Mendukung Film Berbahasa Jawa
Aktor asal Kabupaten Pekalongan, Erick Estrada, yang memerankan Novian, mendorong masyarakat untuk mendukung film berbahasa Jawa dengan menontonnya langsung di bioskop.
“Melalui Ambyar Mak Byar, kami ingin menunjukkan bahwa anak-anak desa juga mampu menghasilkan karya hebat, sejajar dengan yang di kota-kota besar,” ujar Erick.
Erick juga berharap film berbahasa Jawa semakin diminati dan mendominasi perfilman Indonesia, sebagai upaya melestarikan budaya lokal.
Dengan cerita yang penuh warna dan budaya yang kental, Ambyar Mak Byar berhasil menjadi tontonan yang menghibur sekaligus memberikan kebanggaan terhadap karya anak bangsa.
Nobar ini menjadi bukti antusiasme masyarakat terhadap film lokal berkualitas. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.