UMKM Jateng

Kisah Sukses Irawan, Pengusaha Ikan Teri di Tegal, Usaha Berkembang Berkat KUR

Muhammad Edi Irawan berhasil mengembangkan bisnis ikan teri dari nol hingga sukses besar di Kabupaten Tegal. Begini kisahnya.

Tribunpantura.com/Fajar Bahruddin Achmad
TUNJUKKAN PRODUK - Muhammad Edi Irawan, menunjukkan produk olahan pepes ikan teri nasi di rumahnya Desa Dermasandi RT 09 RW 02, Kecamatan Pangkah, Kabupaten Tegal, Sabtu (1/3/2025). Irawan tergabung sebagai UMKM binaan BRI dalam klaster ikan asap. (Tribun Pantura/Fajar Bahruddin Achmad) 

TRIBUN-PANTURA.COM, TEGAL - "Pemuda jangan malu-malu berwirausaha, semakin berani berusaha semakin dapat rezeki. Dari pada jadi pemalas".

Kalimat itu diucapkan oleh Muhammad Edi Irawan (36), saat menceritakan perjalanan usahanya.

Dia merupakan pemilik UMKM ikan teri di Desa Dermasandi RT 09 RW 02, Kecamatan Pangkah, Kabupaten Tegal.

Pria yang akrab disapa Irawan itu memulai usaha olahan ikan sejak usia 22 tahun, pada 2011 lalu.

Dari yang semula produksi harian hanya sekira 50 kilogram saja, kini sudah mencapai 1,5 kuintal.

Olahan ikannya dipasarkan hampir di seluruh pasar tradisional di Kabupaten Tegal

"Saya mulai usaha pada 2011, saat itu modal awal Rp 2 juta untuk usaha ikan gereh. Tetapi macet karena perputaran modal dan penghasilan tidak lancar," kata Irawan, Sabtu (1/3/2025) lalu.

Saat ditemui di kediamannya, Irawan tengah sibuk merebus ikan teri nasi. 

Ikan teri nasi yang sebelumnya sudah dicuci dan ditiriskan, ia rebus setengah matang hingga berwarna putih.

Lalu direbus lagi untuk kedua kali selama dua menit hingga matang.

Sedangkan istrinya bertugas membungkus olahan teri nasi untuk dijadikan pepes. 

Usaha ikan teri tersebut digelutinya setelah gagal berjualan ikan gereh di satu tahun pertama merintis.

"Alhamdulillah produksi harian untuk teri nasi sampai 40 kilogram, lalu ada juga teri jawa sebanyak 1 kuintal. Ada yang minta mentah, ada juga yang minta matang," ujarnya.

Irawan mengungkapkan, ia sendiri tidak begitu beruntung dalam hal pendidikan, sebab hanya lulusan SMP. 

Tetapi sejak muda keinginannya untuk berwirausaha begitu kuat. 

Ia bahkan sempat merantau ke Bogor bersama temannya untuk membuka usaha warung makan seafood. 

"Saking ingin mandiri, saya ikut teman usaha warung di Bogor, sampai bantu nyuci-nyuci piring. Tapi lalu saya pulang ingin berjualan ikan," ingatnya.

Menurut Irawan, Desa Dermasandi terkenal sebagai sentral UMKM olahan ikan di Kabupaten Tegal.

Ada sebanyak 200 industri rumahan olahan ikan.

Desa Dermasandi bukan wilayah pesisir, jaraknya pun dengan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) cukup jauh, sekira 11 kilometer.

Tetapi hampir semua pemasok ikan di pasar-pasar tradisional berasal dari Desa Dermasandi, seperti ikan panggang, ikan pindang, ikan asap, dan ikan teri.

"Seperti saya pemasarannya mulai dari Pasar Kemantran, Pasar Bojong, Pasar Balamoa, Pasar Lebaksiu, Pasar Tuwel, Pasar Bawang, hampir ada di semua pasar," ungkapnya.

Terbantu Program KUR BRI

Irawan bercerita, saat memulai usaha terinya pada 2012, dia nekat mengambil pinjaman modal program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari Bank Rakyat Indonesia (BRI).

Saat itu dia mendapatkan pinjaman Rp 10 juta dengan masa angsuran dua tahun. 

Dari bantuan permodalan tersebut, produksi ikan terinya meningkat dan pasarnya semakin luas. 

"Saya masih bujangan, tapi berani ambil KUR. Syarat-syaratnya juga mudah, punya usaha dan surat keterangan usaha dari kelurahan," katanya yang juga Ketua Kelompok Olahan Ikan Sumber Laut.

Program KUR tersebut dampaknya sangat dirasakan Irawan. 

Dia pun kembali mengambil pinjaman modal KUR sebanyak Rp 15 juta pada 2014, Rp 20 juta pada 2016, dan terakhir Rp 50 juta pada 2022.

Selain usahanya yang bertambah lancar, ia juga bisa membangun rumah dan mendaftar haji untuk pemberangkatan tahun 2028.

"Keuntungan buat saya pribadi, dari yang gak punya modal jadi punya. Usaha berkembang dan membuat semakin bangga dengan apa yang saya miliki sekarang," ungkapnya. 

Irawan mengatakan, saat ini ia tergabung ke dalam UMKM binaan BRI, yakni klaster ikan asap dari BRI Unit Balamoa wilayah kerja BRI Kantor Cabang Tegal.

Produk olahan ikan dari Desa Dermasandi pernah ditunjuk untuk mengikuti Bazar Klaster Mantriku di Alun-alun Tegal. Ada pepes ikan teri nasi, ikan asap dan ikan pindang.

Dari bazar tersebut produk pepes teri nasinya semakin dikenal dan memiliki banyak pelanggan. 

"Di situ pengunjung banyak yang minat. Kelompok kami sampai QRIS-nya mendapatkan nilai transaksi terbanyak. Alhamdulillah juara satu," ujarnya. 

Dampak Program KUR bagi UMKM

Mantri BRI Unit Balamoa, Ahmad Shobirin mengatakan, mayoritas UMKM di Desa Dermasandi usahanya di bidang pengolahan ikan, seperti ikan asap, ikan teri dan lainnya. Sebanyak 80 persen adalah nasabah BRI. 

Mereka memasarkan olahan ikannya langsung ke pasar-pasar tradisional. 

"Mayoritaskan UMKM, kebanyakan terdaftar di sektor KUR. Beberapa ada yang sudah naik kelas menjadi KUPRA (Kredit Usaha Pedesaan Rakyat) dan KUPEDES (Kredit Umum Pedesaan)," ujarnya. 

Shobirin mengungkapkan, sepanjang ia mendampingi sejak 2022, sangat sedikit sekali yang terkendala pembayaran angsuran. 

Rata-rata usahanya semakin berkembang, baik dari segi penjualan maupun pemasaran yang semakin luas.

"Progresnya bagus. Pendampingan untuk nasabah-nasabah yang saya dampingi sendiri saja dari yang awalnya pinjam hanya Rp 10 juta, sekarang bisa sampai Rp 20 juta," ungkapnya.

Menurut Shobirin, KUR BRI ini merupakan program pemerintah untuk membantu permodalan UMKM. Dalam program ini, masyarakat bisa mengambil pinjaman Rp 11 juta sampai Rp 100 juta.

Persyaratannya antara lain memiliki usaha yang aktif dan surat izin usaha dari pemerintah desa setempat. 

Selain itu, ada juga produk kredit umum KUPRA dan KUPEDES dengan suku bunga sampai 12 persen. Pinjaman modal di atas Rp 100 juta.

"Untuk KUR ini manfaatnya untuk permodalan. Sehingga UMKM permodalannya lancar dan usahanya tambah besar," jelasnya. (*)

Sumber: Tribun Pantura
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved