UMKM
Lebaran Masih Beberapa Minggu Lagi, Pelaku Usaha Kue Kering di Tegal Sudah Kebanjiran Orderan
Momen Ramadan membawa berkah bagi pelaku usaha kue kering, termasuk Sri Mutirah, pemilik Snack and Catering Uciku di Kabupaten Tegal.
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: m zaenal arifin
TRIBUN-PANTURA.COM, TEGAL - Momen Ramadan membawa berkah bagi pelaku usaha kue kering, termasuk Sri Mutirah, pemilik Snack and Catering Uciku di Kabupaten Tegal.
Sejak beberapa pekan terakhir, ia kebanjiran pesanan hingga mencapai 1.000 toples meskipun Lebaran masih beberapa minggu lagi.
Bu Uci, sapaan akrabnya, memulai usaha ini pada tahun 2018 dengan hanya menerima pesanan sebanyak empat lusin kue kering. Seiring waktu, bisnisnya berkembang pesat.
Pada tahun 2019, jumlah pesanan melonjak menjadi 300 toples, kemudian terus meningkat menjadi 600 toples pada 2020, 800 toples pada 2021, dan stabil di angka 1.000 toples hingga 2025.
"Pemasaran kami banyak dari warga Kabupaten Tegal yang membeli untuk oleh-oleh atau bingkisan Lebaran dan dikirim ke berbagai daerah seperti Jakarta, Semarang, dan Purwokerto," ujar Uci saat ditemui, Rabu (5/3/2025).
Baca juga: Desa Dermasandi, Sentral UMKM Pengolahan Ikan di Tegal yang Kian Berkembang
Awalnya, bisnis ini bermula dari kecintaan keluarganya terhadap nastar buatannya.
Setelah mencoba kue dari tempat lain yang dirasa kurang cocok, Uci pun memutuskan untuk memproduksi sendiri dan menjualnya.
Ia semakin serius menekuni bisnis setelah bergabung dengan UMKM Kabupaten Tegal dan mendapatkan fasilitas sertifikasi halal.
Saat ini, produknya tidak hanya diminati oleh warga sekitar tetapi juga instansi pemerintah, seperti dinas-dinas di lingkungan Pemkab Tegal.
Berkat kerja kerasnya, omzet Uci kini mencapai Rp 15 juta hingga Rp 20 juta, terutama dari usaha catering.
Dalam proses produksinya, Uci masih mengandalkan tenaga keluarga, termasuk empat anak dan suaminya.
Mereka memproduksi aneka kue kering di rumahnya yang berlokasi di Desa Penusupan, Kecamatan Pangkah, Kabupaten Tegal.
Baca juga: Cenderaloka, Platform Digital untuk Perajin dan UMKM Indonesia
Selain nastar, Uci juga menawarkan beragam jenis kue kering, seperti stik coklat, kue kacang, kastengel, putri salju, kacang bawang, korma coklat, dan sus coklat.
Harga kue keringnya cukup bersaing, dengan nastar dibanderol Rp 55 ribu per toples, putri salju Rp 50 ribu, kue kacang Rp 50 ribu, kacang bawang Rp 40 ribu, stik coklat Rp 55 ribu, dan kastengel Rp 55 ribu per toples.
Bagi pelanggan yang menginginkan nastar dengan keju Wisman, tersedia pilihan khusus dengan harga Rp 85 ribu hingga Rp 90 ribu per toples.
Uci menjamin kualitas produknya, di mana nastar buatannya bisa bertahan hingga enam bulan jika disimpan dalam kondisi tertutup rapat.
Namun, ia menyarankan konsumsi dalam waktu 3-4 bulan agar tetap mendapatkan cita rasa terbaik.
Baca juga: Sentra Serlok, Solusi Belanja Produk UMKM Asli Kabupaten Tegal Kini Hadir di Satu Tempat
Dengan permintaan yang terus meningkat, Uci berharap usahanya bisa semakin berkembang dan menjangkau lebih banyak pelanggan di berbagai daerah.
"Alhamdulillah, pesanan datang dari mana saja, dan saya bersyukur usaha ini terus bertahan dan berkembang," pungkasnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.