Berita Nasional

Ihwal Dana BOS Madrasah yang Dipotong Dampak Efisiensi Anggaran, Ini Kata Anggota DPR RI Fikri Faqih

Anggota Komisi VIII DPR RI, Abdul Fikri Faqih menyikapi pemotongan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) madrasah dampak efisiensi anggaran.

Tribunpantura.com/Fajar Bahruddin Achmad
DIALOG MEDIA - Anggota Komisi VIII DPR RI, Abdul Fikri Faqih (kiri) saat berdialog dengan insan media di Hotel Riez Palace Tegal, Minggu (23/3/2025). Fikri membahas isu-isu di komisinya, di antaranya soal pemotongan dana BOS madrasah. (TRIBUN PANTURA/FAJAR BAHRUDDIN ACHMAD) 

TRIBUN-PANTURA.COM, TEGAL - Anggota Komisi VIII DPR RI, Abdul Fikri Faqih mengungkapkan, pemotongan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) madrasah dampak efisiensi anggaran tidak semestinya dilakukan oleh Kementerian Agama (Kemenag) RI.

Menurutnya, beberapa lalu sudah dilakukan pembahasan antara Kemenag dan Komisi VIII DPR RI.

Terhadap dana BOS madrasah yang sudah terlanjur dipotong, maka akan segera dikembalikan.

"Pak Menteri Agama juga sudah mengundang Menteri Keuangan dan disampaikan kalau juknisnya efisiensi mestinya dana BOS tidak sampai dipotong."

"Bagaimana kelanjutannya, ini akan segera dikembalikan," kata Fikri anggota DPR RI dari Fraksi PKS kepada media, Minggu (23/3/2025).

Menurut Fikri, mencuatnya pembahasan pemotongan dana BOS di Kemenag dimulai dari penyampaian Fraksi PKS dalam rapat kerja membahas haji.

Meski sempat disebut tidak sesuai tema, pihaknya bersikukuh karena ada sesi pembahasan isu aktual.

Tetapi kemudian pemotongan dana BOS direspon oleh Kemenag RI.

"Kami sampaikan, isu aktualnya sekarang kita sedang dapat keluhan dari madrasah-madrasah, dana BOS dipotong. Kalau enggak direspon, mereka demo," ungkapnya. 

Fikri mengatakan, saat ini kondisi madrasah yang berada di bawah Kemenag memang harus menjadi perhatian. 

Sebab, dibandingkan dengan sekolah di bawah Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) itu jauh, baik secara fisik, bangunan, maupun pemenuhan SDM.

"Kalau saya mencontohkan seperti di Kota Tegal, semuanya gak ada, baik bangunan maupun SDM."

"Karena tidak ada Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) di Kota Tegal, swasta semua, tidak ada negeri," jelasnya. (*)

Sumber: Tribun Pantura
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved