Berita Tegal

Terdesak Ekonomi Tukang Becak di Tegal Positif Corona Keluyuran Bawa Penumpang, Warga Lakukan Ini

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Camat Tegal Selatan, Kota Tegal Sartono mengunjungi seorang tukang becak positif Covid-19 untuk memberikan pemahamanan agar tidak menarik becak selama menjalani isolasi mandiri, Sabtu (18/9/2020).

TRIBUNPANTURA.COM, TEGAL - Desakan ekonomi di depan tak jarang membuat orang mengacuhkan ancaman Covid-19.

Seorang tukang becak positif Covid-19 tanpa gejala klinis di Kota Tegal, Jawa Tengah, sempat membuat warga sekitar rumahnya ketakutan karena sempat keluar rumah membawa penumpang ke pasar.

Pria berinisial SHT (53) warga Kelurahan Debong Tengah, Kecamatan Tegal Selatan itu awalnya harus menarik becak karena terdesak kebutuhan ekonomi.

Polisi Kantongi Alat Bukti Pelanggaran Konser Dangdut di Kota Tegal, Wasmad Edi Segera Tersangka?

Update Covid-19 Kabupaten Pekalongan 28 September 2020: 188 Kasus Positif, 108 Sembuh, 40 Dirawat

Nenek 87 Tahun di DI Yogyakarta Sembuh dari Covid-19, Hanya 5 Hari Jalani Isolasi Mandiri

Wakil Ketua DPRD Tegal Terancam Penjara, Menteri Mahfud Minta Inisiator Konser Dangdut Dipidanakan

Hingga akhirnya aparat dan warga bersama-sama membantu kebutuhan hidupnya.

Camat Tegal Selatan Sartono Eko Saputro mengatakan, SHT sedang menjalani isolasi mandiri di rumahnya karena terkonfirmasi positif Covid-19.

"Dia punya langganan pedagang tempe pasar. Sepulang narik, kita bersama aparat Babinsa datang untuk menggembok becaknya, agar tidak lagi keluar rumah," kata Sartono, sata dihubungi Kompas.com, Senin (28/9/2020).

Sartono mengatakan, saat itu SHT mengaku keluar rumah mengantarkan penumpang selain karena merasa sehat atau sebagai orang tanpa gejala (OTG), juga karena terdesak kebutuhan ekonomi.

"Malamnya langsung kita berikan bantuan pokok sesuai yang disampaikan sebagai kebutuhannya."

"Baik bahan makanan, pampers, dan lainnya melalui program Jogo Tonggo," kata dia.

Warga ketakutan

Menurut Sartono, akibat kejadian itu, sempat membuat warga sekitar ketakutan.

Termasuk dirinya yang saat itu harus berkomunikasi langsung untuk membujuk dan mendengarkan keluhan SHT.

"Semua orang tentu khawatir kalau ada yang positif keluar rumah. Saya juga."

"Namun saya harus komunikasi, dengan prokes saya ngobrol langsung agar kemauan yang bersangkutan tersampaikan," kata dia.

Menurut Sartono, SHT saat ini masih menjalani isolasi mandiri di rumahnya.

"Saat ini masih menjalani isolasi mandiri, kalau tidak salah hari ini keliatannya sudah selesai untuk masa isolasinya," tambahnya.

Menurut Sartono, warga meski sempat ketakutan, bukan berarti tak peduli.

Halaman
12