Berita Slawi

Togel Semakin Marak Semenjak Covid-19, Ada Kecurigaan BLT Justru untuk Beli Nomor

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bupati Tegal Umi Azizah, selaku Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Tegal, saat menggelar siaran pers terkait Peningkatan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan dalam Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 Kabupaten Tegal, di Trasa Co-Working Space Slawi, Rabu (9/9/2020).

TRIBUN-PANTURA.COM, SLAWI – Organisasi kemasyarakatan Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Tegal, resah dengan semakin maraknya judi toto gelap atau Togel di Kabupaten Tegal.

Keresahan tersebut disampaikan Ketua GP Ansor Kabupaten Tegal, kepada Bupati Tegal Umi Azizah, di Ruang Rapat Bupati, Selasa (13/10/2020) kemarin.

Menanggapi hal tersebut, Bupati Tegal Umi Azizah mengatakan, pemberantasan judi Togel yang nyata ada di wilayahnya tidak seluruhnya menjadi beban pemerintah daerah, tapi juga keterlibatan aparat penegak hukum karena sudah menyangkut tindak pidana kejahatan.

Baca juga: Harga Emas Antam di Semarang Hari ini, Mengalami Penurunan Rp 8.000 Berikut Daftar Lengkapnya

Baca juga: Pencari Ikan yang Tenggelam di Pantai Criwik Kebumen Ditemukan Meninggal

Baca juga: Pelaku Pemukulan Kepada Jemaah Salat Subuh di Slawi Diperiksa Kejiwaannya

Baca juga: Korsleting Listrik, 7 Rumah di Wedung Demak Terbakar

Untuk itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan jajaran forum komunikasi pimpinan daerah untuk segera menyikapi timbulnya penyakit masyarakat ini.

Umi pun mengapresiasi langkah GP Ansor Kabupaten Tegal yang menolak tegas praktik perjudian yang banyak menyengsarakan rakyat kecil tersebut.

Terlebih di masa krisis dan masa sulit akibat pandemi Covid-19 yang berkepanjangan ini, Pemerintah telah menggelontorkan triliunan uang negara melalui bantuan sosial, untuk membantu mengurangi beban pengeluaran konsumsi rumah tangga, menggerakkan sektor UMKM, dan meningkatkan daya beli masyarakat.

Sementara kehadiran judi Togel menjadi pintu pengeluaran lain yang menjauhkan masyarakat dari kata sejahtera.

Togel, menurut Umi tidak hanya merusak akhlak, tapi juga menggerus kemampuan keuangan rumah tangga yang itu bisa berdampak pada banyak hal, mulai dari pendidikan anak, konsumsi pangan keluarga, hingga kekerasan dalam rumah tangga.

Lebih-lebih, lanjut Umi, jika uang yang digunakan untuk membeli kupon togel tersebut berasal dari dana bantuan pemerintah, maka akan itu akan memperburuk keadaan.

“Untuk itu, momentum ini harus menjadi gerakan bersama seluruh elemen masyarakat, tidak hanya Ansor, tidak hanya Banser."

"Saya berharap seluruh elemen masyarakat yang lain di Kabupaten Tegal ikut bergerak mencegah kemungkaran, memberantas mafia perjudian yang nyata-nyata ada dan hanya menguntungkan segelintir orang,” ungkap Umi, dalam rilis yang diterima Tribun-Pantura.com, Rabu (14/10/2020).

Menurutnya, peran tokoh agama di sini juga sangat penting dalam menggerakkan kepedulian sosial dan lingkungannya, untuk mencegah serta menangkal munculnya praktik judi Togel di wilayahnya.

Namun, Umi berpesan, sebagai negara hukum, penindakan kasus perjudian tersebut dilakukan oleh aparat penegak hukum.

Sementara masyarakat harus terus bergerak, melaporkan setiap adanya dugaan praktik perjudian dan memantau tindak lanjutnya dari aparat, serta tak henti-hentinya menyuarakan kebenaran.

Sementara itu, Ketua GP Ansor Kabupaten Tegal, Nur Fanani, menyampaikan keprihatinannya soal maraknya judi Togel di masa pandemi ini.

Halaman
12