Berita Slawi

Pameran Virtual UMKM Digelar di Tegal untuk Bangkitkan Kembali Perekonomian di Tengah Pandemi

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sekretaris Daerah Kabupaten Tegal, Widodo Joko Mulyono, saat menghadiri Pelatihan Kelas Kreatif bagi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah di Hotel Permata Inn Slawi, Rabu (21/10/2020) lalu.

Senada dengan Joko, Kepala OJK Tegal Ludy Arianto, pun mengakui jika pandemi Covid-19 telah membawa perubahan besar dalam banyak hal dan kebiasaan.

Menurutnya, realitas pada kehidupan masyarakat selama masa pandemi belum pernah dibayangkan sebelumnya.

Maka, dengan pemanfaatan platform umkmbangkit.id dirinya berharap bisa membantu UMKM belajar memulai dan merencanakan usahanya.

Ludy mengungkapkan alasannya memilih Kabupaten Tegal sebagai sentra pembinaan UMKM, karena kondusif untuk dijadikan model pengembangan UMKM pemuda.

Menurutnya, tidak semua pemerintah daerah mau peduli memberikan dukungan secara penuh kepada UMKM seperti halnya Pemkab Tegal dengan Program Wirausaha Pemudanya.

Sementara itu, ditemui usai acara, Yuana Rochma Astuti menerangkan tentang prospek ekonomi kreatif, dimana ada tiga sub sektor yang menjadi penyumbang besar Produk Domestik Bruto (PDB) di Indonesia, yaitu kuliner, kriya, dan fashion.

Ia menambahkan, dari penelitian Badan Pusat Statistik atau BPS menyebutkan, hampir 82 persen UMKM di Indonesia terkena dampak pandemi Covid-19.

Untuk itu, lanjut Yuana, Presiden RI Joko Widodo pun mengeluarkan satu gerakan nasional yaitu “Bangga Buatan Indonesia.”

Pemerintah melalui kementerian dan lembaganya terus berupaya mendorong terselenggaranya pameran produk UMKM secara daring sebagai media efektif untuk mendatangkan pembeli dan investor.

Baca juga: Update Virus Corona Karanganyar 24 Oktober 2020, Hanya Dua Kecamatan Bebas Kasus Positif Covid-19

Baca juga: Proyek Jalingkut Brebes - Tegal Sudah 70 Persen, Libur Nataru 2021 Target Sudah Bisa Difungsikan

Baca juga: Dongkrak Perkembangan Dunia Pariwista, Pemkab Batang Akan Tata Obyak Wisata Secara Serius

Baca juga: Guru Besar Undip Puji Progres Pembangunan Kota Tegal, Nilai Punya Keunggulan Komparatif

“Pameran virtual kini strategi pemasaran yang direkomendasikan di masa pandemi Covid-19 ini. Namun kendalanya, sebagian pelaku UMKM kita belum memiliki katalog digital,” jelas Yuana.

Ditanya perihal fasilitasi pemerintah kepada pelaku UMKM dalam hal pemasaran digital, Yuana mengatakan jika pihaknya sudah menjalin kerja sama dengan sejumlah platform marketplace besar dan jasa pengiriman.

Adapun kendala lain yang dijumpai adalah rendahnya akses informasi pelaku UMKM di daerah.

“Para pelaku UMKM di daerah kurang bisa mengikuti perkembangan informasi yang ada di pusat, padahal informasi tentang ajang pameran, forum bisnis dan pemasaran sudah kita buka seluas-luasnya. Kendala lainnya yang seringkali dijumpai adalah soal keberlangsungan produksi. Jadi jangan hanya bagus di tampilan packaging-nya saja, tetapi kontinuitas produksi juga harus diperhatikan. Sehingga jika mendapat orderan dalam jumlah besar tidak keteteran,” pesan Yuana. (dta)