Penanganan Corona

Kisah Relawan Covid-19 Pusekesmas Bumijawa, Tetap Bantu Warga Meski Dapat Perlakuan Buruk

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Humas Satgas Covid-19 Puskesmas Bumijawa, Abdul Kholik (40), yang juga menjadi Koordinator Relawan di PMI Kabupaten Tegal

Selain menguras tenaga dan pikiran, kesibukannya selama masa pandemi Covid-19, juga mengurangi waktu luangnya untuk berkumpul dengan keluarga di rumah.

Bahkan, Kholik mengaku, setiap harinya setelah melakukan pekerjaannya yang berkaitan dengan Covid-19, pasti ada rasa khawatir ketika bertemu anak dan isteri di rumah.

Diakuinya, terkadang saat akan tidur dengan isteri pun merasakan was-was. Karena takut ia bisa menularkan Covid-19 yang bisa saja menempel pada dirinya.

"Waktu awal saya menangani Covid-19, saya sudah memberikan pengertian ke keluarga, anak, dan isteri saya. Semuanya, mengenai resiko dan kesibukan saya. Awal mereka memang tidak langsung menerima, tapi saya selalu memberikan pengertian dan alhamdulillah mereka sudah bisa menyadari dan pada akhirnya menerima amanah tugas saya saat ini. Waktu saya untuk anak isteri sangat berkurang, tapi mau bagaimana lagi ini sudah tanggungjawab saya, jadi harus tetap saya jalankan," jelasnya.

Sempat didiami atau dimusuhi tetangga selama 10 hari.

Pengakuan ini dilontarkan Kholik saat mengenang apa saja pengalaman yang ia alami, baik suka dan duka termasuk didiami oleh tetangganya sendiri.

Diceritakan, tetangga dari Kholik ini merupakan kontak erat kasus Covid-19. Hal ini diketahui saat dilakukan tracing, dan tidak mungkin pihaknya asal karena sebelumnya sudah dilakukan pengecekan segala macamnya.

Namun pada kenyataannya, tetangga dari Kholik ini tidak terima, kenapa harus diswab dan dimasukkan dalam daftar kontak erat.

"Saya tidak disapa tetangga sampai kurang lebih 10 hari. Tapi saat ini alhamdulillah sudah baik dan menyapa lagi. Ini juga menjadi salah satu pengalaman yang menarik bagi saya. Benar-benar butuh perjuangan ekstra, tidak hanya meyakinkan keluarga, warga, tapi juga tetangga sendiri," tuturnya.

Selain ada cerita duka, tentu ada pengalaman yang menyenangkan juga selama menangani Covid-19.

Menurut ayah dari satu anak ini, salah satu yang menjadi hal menyenangkan selama Covid-19 yaitu pengalamannya dan ilmu yang tanpa disadari semakin bertambah.

Pekerjaan yang memang panggilan hati, dan sudah menjadi keinginan sendiri, maka mau sesulit apapun rintangannya selalu bertahan dan bisa melewati.

Dengan kata lain, meski mengalami perlakuan tidak menyenangkan seperti yang di Dukuh Sawangan Bumijawa, Kholik mengaku, ketika memang ada warga yang membutuhkan bantuan, pihaknya tetap berusaha membantu.

"Tetap kami bantu, dan insyaallah tidak akan kapok. Walaupun secara manusiawi rasa jengkel, kecewa, marah, dan sedih pasti ada. Mengingat sebelum Covid-19, jika terjadi bencana alam katakan angin puting beliung, kebakaran, di Sawangan kami yang bolak-balik membantu," katanya.

Warga asli Bumijawa Kabupaten Tegal ini, memiliki satu cerita unik lainnya yang dialami saat akan melakukan proses pemakaman pasien Covid-19.

Halaman
123